SPcom JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, mengkritik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani penyebaran COVID-19, seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dalam beberapa hari ini. Adanya kerumunan masyarakat di Pasar Tanah Abang menunjukkan aparat tidak siap melakukan antisipasi.
“Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membludaknya Pasar Tanah Abang. Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang. Semua dilakukan setelah adanya kerumunan yang banyak di area pasar tanah Abang,” kata Rahmad, Senin (3/5/2021).
Rachmad mengaku sudah melihat tayangan video viral kerumunan di Pasar Tanah Abang yang beredar di media sosial. Ia menyayangkan keramaian pasar Tanah Abang, karena keadaan ini menimbulkan kekhawatiran potensi penularan COVID-19.
Melonjaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang seperti yang beredar di media sosial, kata Rahmad, menjadi tontonan yang bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran virus COVID-19.
Pemerintah pusat gencar melakukan larangan mudik pada lebaran ini, mengeluarkan imbauan agar tidak membuat kerumunan, tetapi di Pasar Tanah Abang seperti seolah-olah tidak ada takutnya terhadap masa pandemi COVID-19.
“Kita harus segera konsolidasi, Gubernur, Satgas daerah dan aparat keamanan TNI-Polri untuk mengkanalisasi, supaya segera diurai, sehingga tidak sampai terjadi penumpukan pengunjung lagi, apalagi jika sampai sore hari,” ujarnya.
Sebelumnya, kepadatan pengunjung di Pasar Tanah Abang, beberapa hari lalu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak tidak ada jarak antar pengunjung, stasiun KRL Tanah Abang juga diberitakan sangat membludak hingga berdesak-desakan tanpa menjaga jarak. (SP)