SPcom BANTEN – Salah seorang perempuan di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri dan juga tetangganya. Korban yang diberi nama samaran Bunga (16) ini merupakan seorang difabel.
Paman korban yang berinisial SK (35) mengaku hal bejat tersebut telah ia lakukan terhadap korban sejak lima bulan yang lalu. SK mengatakan, hal tak senonoh itu dilakukan karena sudah tidak memiliki istri lagi, sehingga ia melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban yang tidak lain merupakan keponakannya sendiri.
“Pelaku paman korban dan tinggal satu rumah. Dilakukan 3 sampai 4 kali dalam seminggu, semenjak pelaku ditinggal istrinya lima bulan lalu. Untuk melepaskan hasratnya, pelaku melakukan hal tersebut ke korban,” terang Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi, Kamis (20/5/2021).
Tidak hanya SK yang melakukan hal bejat tersebut kepada Bunga, diduga tetangganya, UK (30), tercatat sudah lima kali merudapaksa gadis difabel itu di kebun yang jauh dari perkampungan.
UK mengancam Bunga menggunakan pisau, yang selalu dia bawa saat berkebun. Pelaku menodongkan senjata tajam agar korban tidak melawan dan berteriak.
“Korban pulang dari sumur air dan bertemu dengan pelaku UK, lalu pelaku langsung membuka handuk korban dan langsung melakukan persetubuhan terhadap korban,” ungkap Hamam.
Sempat beredar informasi, bahwa ayah tiri korban turut terlibat merudapaksa Bunga. Namun hasil penyelidikkan belum menemukan bukti dan informasi yang cukup kuat jika ayah tirinya ikut terlibat. Kini, statusnya masih sebagai saksi.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan Pasal 81 juncto 76 D dan atau pasal 82 juncto pasal 76 E, Undang-undang (UU) RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman kurungan 20 tahun penjara. (SP)
