SPcom MALANG – Lima calon tenaga kerja wanita (TKW) melarikan diri atau kabur dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) PT Central Karya Semesta (CKS) di Jalan Rajasa Kedungkandang Kota Malang, pada Rabu (9/6) malam.
Mereka kabur menggunakan sambungan sejumlah selimut yang digunakan untuk meluncur dari lantai empat tempat penampungan, namun naasnya mereka terjatuh lantaran sambungan selimut terputus.
Lima calon TKW tersebut terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter. Tiga di antaranya luka berat lalu dilarikan ke rumah sakit. Bahkan ada yang dikabarkan patah tulang. Keberadaan empat calon TKW kini sudah teridentifikasi. Satunya lagi belum diketahui.
Halimah (25), salah seorang warga sekitar mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Awalnya sempat, tidak diketahui oleh siapapun
“Sekitar jam 19.00 WIB tiba-tiba ada dua perempuan minta tolong ke warga. Mereka mengaku berasal dari PT CKS, baru saja kabur dari lantai empat. Mereka lalu minta tolong, kalau teman-temannya terluka parah dan minta untuk disembunyikan,” kata Halimah, Kamis (10/6/2021).
Mendengar kejadian itu, warga lainnya segera mendatangi lokasi kejadian. Kondisi mereka terluka, terkulai lemas.
“Dua orang mengalami patah tulang, sedangkan satu orang berdarah di bagian kepalanya,” jelasnya.
Tak berselang lama, satpam PT CKS datang ke rumah warga. Kemudian mereka membawa empat orang calon TKW itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang di Bumiayu Kedungkandang. Sedangkan yang luka parah dirujuk ke RS Wava Husada di Kepanjen.
Halimah mengatakan lima calon TKW PT CKS yang kabur itu, masih berusi cukup muda. Ia mengira-ngira usianya masih berkepala dua.
“Mereka mengaku berasal dari Sumbawa dan Lombok,” sambung Halimah.
Dari informasi yang didapat, lima calon TKW itu berusaha kabur menggunakan selimut. Mereka merangkai beberapa selimut menjadi panjang lalu meluncur dari lantai. Saat meluncur turun ikatan selimut terputus. Mereka pun jatuh.
Kejadian ini sebenarnya bukan pertama kali. Warga mengetahui sudah beberapa kali terjadi, sejak tahun 2018. Namun jumlah pastinya warga tidak mengetahui. Diperkirakan sekitar tiga atau lebih kejadian.
“Kejadian ini seingat saya sudah tiga kali. Ada yang lewat gorong-gorong, ada yang menjebol teralis besi jendela, dan ada juga yang memanjat pagar. Menurut saya ini yang paling nekat, karena turun dari atas gedung hanya dengan selimut,” bebernya.
Halimah kembali teringat atas kejadian di tahun 2018 kasus yang sama tetapi menggunakan cara berbeda. Ia mengatakan sempat ada yang mencoba kabur tetapi digagalkan.
“Saat itu bangunan PT CKS sedang direnovasi, lalu ada (calon) TKW yang berusaha kabur. Namun aksinya berhasil digagalkan satpam PT CKS,” cerita dia.
Halimah menyampaikan para korban sempat mengaku mengalami berbagai tekanan, sehingga para calon TKW itu sudah penat dan lelah kemudian memutuskan kabur.
“Iya betul korban memang sempat mengaku mengalami kekerasan, kemudian pembatasan jam istirahat dengan dipaksa bekerja keras, dan sering tidak diperbolehkan memegang HP. Selain itu katanya kalau melapor nanti disanksi,” beber Halimah.
“Infonya kan masih simpang siur, jadi kami belum bisa menyampaikan secara detail, kami masih mendalami kasus ini” ungkap Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol, Tinton Yudha Riambodo.
Namun demikian diketahui ada lima orang yang kabur dari BLKLN PT CKS. Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman dan memperkuat keterangan saksi serta alat bukti.
“Tentu kami akan tindak lanjuti kasus ini, hari ini (kemarin) kami periksa dari pemilik atau penanggung jawab PT CKS,” lanjut Tinton.
Tiga korban yang mengalami luka diketahu BI (24) asal Kecamatan Masbagik Lombok Timur, kemudian F (24) warga asal Kecamatan Jonggat Lombok Tengah terakhir M 32 tahun warga asal Dusun Ambawa Kabupaten Sumbawa. Sedangkan dua korban lainnya berinisial K dan S. (SP)
