SPcom RIAU – DL (27) dan BN (27) adalah pasangan suami istri (pasutri) yang tega memotong jari dan mengubur hidup-hidup hingga tewas keponakannya sendiri. Pasutri yang merupakan warga Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau ditangkap anggota Polres Kuantan Singingi pada Jumat 4 Juni 2021 lalu.
Kedua pelaku dibekuk saat berada di tengah perkebunan karet yang ada di Kecamatan Tiga Belas Koto, Kabupaten Kuantan. Pelaku ditangkap karena telah melakukan tindakan kekerasan, penganiayaan secara sadis dan brutal terhadap dua keponakannya yang masih berusia 11 dan 13 tahun.
Akibat kekerasan tersebut korban yang berusia 13 tahun meninggal dunia. Sebelum meninggal, korban mendapat penyiksaan seperti jari tangannya dipotong, kemudian dimasukan ke dalam karung, lalu dikubur hidup-hidup hingga korban tewas. Sedangkan adik korban mengalami luka berat dengan kondisi patah tulang.
Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Hengky Poerwanto menjelaskan, kasus ini berhasil diungkap saat adik korban bersama pihak keluarga melaporkan tindak kekerasan ke Kepolisian.
“Berdasarkan pengakuan korban, dia dan kakaknya sering mendapatkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh bibi dan pamannya,” ungkapnya, Kamis (10/6/2021).
Dari laporan tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan dan menangkap kedua pelaku. Setelah diselidiki, polisi berhasil menemukan lokasi kebun karet tempat korban dikubur hidup-hidup.
Kedua pelaku mengaku, mereka melakukan kekerasan yang disertai dengan pembunuhan sadis tersebut didasari karena kedua pelaku sakit hati.
Dari penangkapan kedua pelaku, polisi menyita barang bukti satu buah tulang paha, satu helai baju kaos, satu helai celana pendek, satu buah besi dengan panjang 60 centimeter dan satu buah tang yang diduga digunakan pelaku untuk tindak kekerasan.
Kedua pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan Polres Kuantan Singingi. Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati. (SP)
