suryapagi.com
NEWSREGIONAL

Seorang Pemuda Tewas di Dalam Kamarnya Setelah Dikeroyok Lima Temannya

SPcom SEMARANG – Seorang pemuda bernama Wiwin Aleyong Saputra alias Keong (27), ditemukan tewas penuh luka di tubuhnya usai dikeroyok lima orang di rumahnya. Korban ditemukan meregang nyawa di kamar tidur rumahnya di Kampung Kedungsari, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 05.30.

Ngatini, Ibu korban, menceritakan kejadian yang menimpa anaknya. Wanita paro baya ini membeberkan, sebelum terjadi pengeroyokan itu, datang dua laki-laki yang mencari anak pertamanya tersebut, Senin (21/6/2021) sekitar pukul 19.00. Saat itu, Ngatini sedang di ruang tamu sembari menyeterika pakaian.

“Tadinya anak saya telponan. Terus ada dua orang datang, ngomong-ngomong. Saya bilang jangan berantem ya, kalo ada masalah selesaikan baik-baik,” kata Ngatini.

Salah satu pemuda tak dikenal itu menjawab tidak berkelahi, dan mengaku sebagai teman korban. Tak berselang lama, datang rombongan pemuda mencari korban sembari membawa minuman beralkohol.

“Waktu itu pas adzan Isya, saya salat terus ngaji. Setelah itu, saya pulang, dikabari anak perempuan saya (Dina Harum Setianingsih), bahwa teman anak saya Wiwin mengajak anak saya untuk berkelahi,” terang Ngatini.

Kemudian sekitar pukul 23.30, datang lima orang menggedor-gedor pintu, dan berteriak memanggil korban dari luar. Ngatini yang penasaran lantas membuka pintu, dan rombongan yang diduga pelaku masuk ke kamar menemui korban.

Tak lama kemudian, terdengar suara gaduh yang diduga terjadi perkelahian di dalam kamar.

“Karena takut terjadi apa-apa, saya lapor ke Pak RT. Tapi, saat saya kembali, mereka (pelaku) pada keluar. Mereka bilang saya gatlk tau apa-apa, saya temannya” terangnya.

Saat berpapasan itu, Ngatini melihat ada tiga orang. Kemudian pada saat masuk ke dalam kamarnya untuk ngecek kondisi anaknya, ia melihat dua laki-laki sedang menggotong tubuh anaknya dari lantai, dipindah ke atas kasur.

Ngatini tidak menaruh curiga terhadap kondisi kesehatan anaknya. Meski melihat terdapat berapa luka gores di bagian punggung yang diduga terkena sabetan senjata tajam. Juga bagian dada lebam-lebam, termasuk wajahnya.

Setelah kejadian itu, Ngatini dan adik korban, Dina, berulang kali mendengar suara teriakan memanggil korban, Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 01.00.

“Terus ada orang naik motor lewat depan rumah, teriak-teriak Keong-Keong (panggilan korban) sambil ngegas motornya. Terus lagi, manggil Keong-Keong. Tiga sampai empat kali, di jam berbeda,” bebernya.

Mendengar suara gaduh di luar rumahnya, Ngatini tidak menghiraukan hal tersebut. Namun selepas subuh, Ngatini dikejutkan adanya seorang laki-laki yang datang, dan menggedor pintu rumah dengan keras untuk mencari korban sekitar pukul 05.30. Hingga akhirnya, Ngatini membuka pintu rumahnya.

Ngatini yang merasa takut dengan ancaman teman anaknya tersebut, lantas masuk ke dalam kamar untuk membangunkan anaknya, Wiwin. Namun saat masuk ke dalam kamar dan memegang tubuh Wiwin, Ngatini terkejut lantaran sudah tidak bernyawa dalam posisi tubuhnya meringkuk telungkup di kasur.

Para tetangga yang mendengar teriakan Ngatini langsung berdatangan. Hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Tembalang dan diteruskan ke Unit Inafis Polrestabes Semarang untuk dilakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Indra Mardiana mengatakan jenazah korban akan diautopsi di RSUP dr Kariadi Semarang. Namun dari pemeriksaan sementara ditemukan luka-luka di tubuh korban. (SP)

Related posts

Menko Maves Tinjau Pembangunan Kereta Cepat di Purwakarta

Sandi

Cuaca Cerah, Titik Genangan Di Jakarta Berkurang Drastis

Sandi

Indonesia Kirim Bantuan ke Turki Dalam Dua Tahap

Ester Minar

Leave a Comment