SPcom JAKARTA – Satpol PP DKI Jakarta membongkar praktik penipuan perekrutan yang mengantasnamakan institusinya. Korban menyetorkan uang hingga puluhan juta rupiah kepada pelaku YF dan BA.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin menjelaskan, kasus ini terungkap karena adanya kecurigaan dari korban dan akhirnya mempertanyakan kepada pihaknya.
“Ada salah satu korban yang curiga karena dalam SK pengangkatan itu ada barcode, tercantum nama saya dan pelaku YF. Tapi saat barcode di-scan tidak ada apa-apanya, kosong,” jelas Arifin, dikutip dari Intagram resmi satpolpp.dki, Selasa (27/7/2021).
Dari laporan tersebut, kemudian tim Satpol PP DKI Jakarta mengamankan pelaku dan juga para korban untuk dimintai keterangan. Terungkap, korban dimintai uang untuk menjadi Satpol PP antara Rp 5-25 juta.
“Mereka telah menggelontorkan uang banyak, membeli pakaian sendiri. Ada yang sudah dipekerjakan sejak Mei 2021, bahkan ada yang telah digaji namun tidak sesuai kontrak sebesar UMR,” tuturnya.
Ada sembilan orang korban yang tertipu untuk menjadi Satpol PP DKI. Mereka pun kerap berpatroli di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
“Banyak yang bingung karena tidak tahu kantornya. Mereka mendapatkan perintah dari YF, apel di jalan dan berpatroli menggunakan kendaraan patroli masing-masing,” ucap Arifin.
Tidak hanya YF, seorang perempuan berinisial BF pun turut diamankan karena membantu proses penipuan. Ternyata modus penipuan rekrutmen ini bukan hanya untuk Satpol PP DKI saja, namun juga mengantasnamakan Dinas Cipta Karya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Dalam sebuah video yang beredar, saat interogasi oleh Arifin pelaku juga mengakui pernah di penjara 3 bulan akibat kasus penipuan mengaku sebagai anggota Brimob. Kini kasus tersebut telah diserahkan ke Polda Metro Jaya.(SP)
