SPcom JAKARTA – Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania diduga telah melakukan penipuan CPNS. Ia dan sang suami, Rafly N Tilaar atau Raf mencoba mengiming-imingi 225 orang untuk menjadi abdi negara.
Demi melancarkan aksinya, Olivia Nathania dan Raf mencatut nama Badan Kepegawaian Negera (BKN). Ia membuatnya secara struktur dan sistematis agar terlihat meyakinkan di mata para korbannya.
“Setelah uang itu diserahkan kepada Olly, maka Olly itu memberikan SK pengangkatan CPNS lengkap dengan NIP (Nomor Induk Pegawai) dan TMT atau tanggal mulai melakukan pekerjaan. Di situ jelas disebutkan golongannya, jabatannya, termasuk di bagian apa,” ujar kuasa hukum korban, Odie Hudiyanto.
“Nah itu yang membuat kami bilang bahwa Olly dan Raf ini sinting. Karena berani membuat surat bodong ya dengan lambang Garuda di atasnya, dan kop BKN (Badan Kepegawaian Nasional) dengan tanda tangan dari kepala BKN,” lanjut Odie Hudiyanto.
Odie Hudiyanto sempat mengecek keaslian surat tersebut ke BKN. Ternyata benar, surat yang dikeluarkan oleh Olivia Nathania adalah palsu alias bodong.
“Dua minggu sebelum kami membuat laporan, kami memastikan kepada BKN ‘ada nggak nama-nama ini sebagai CPNS di BKN. Mereka bilang bahwa tidak ada, apalagi pakai jalur prestasi gitu. Dari mana ceritanya ada PNS jalur prestasi,” tutur Odie Hudiyanto.
Dugaan penipuan itu akhirnya dilaporkan ke polisi. Laporan korban teregister dengan nomor polisi: LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.
Salah satu korbannya adalah guru Olivia Nathania di SMA bernama Agustin. Ia ingin memasukkan anaknya menjadi PNS.
Ada pula pria bernama Karnu yang memiliki kisah serupa. Saat SK pengangkatan anaknya keluar dari Olivia Nathania, ia langsung syukuran.
Karnu mengundang keluarga dan tetangganya untuk mengumumkan kabar bahagia itu.
Namun ternyata Karnu telah ditipu oleh Olivia. Uang sebesar Rp 40 juta raib. Ia pun harus menanggung malu atas kejadian tersebut.
“Betul, itu rasa malu jelas malu sekali terutama pada keluarga, teman-teman juga. Terus terang merasa kecewa,” imbuh Karnu dalam kesempatan yang sama.
“Kalau dari kami sangat ingin sekali uang ini dikembalikan dan beliau minta maaf kepada kita semua. Kita pengin jalur kekeluargaan dan bertanggung jawab dalam masalah ini,” tukasnya. (SP)