SPcom KLATEN – Puluhan nasabah kembali menggeruduk kantor koperasi simpan pinjam (KSP) Bersama Sejahtera Cabang Klaten, Jawa Tengah. Mereka menagih janji pencairan dana yang tidak kunjung terlaksana.
Para nasabah ini datang sejak pukul 10.00 WIB siang tadi ke kantor KSP Jalan Veteran, Klaten . Mereka menunggu di depan kantor sebelum akhirnya sebagian perwakilan dari nasabah diminta masuk ke kantor.
Pertemuan digelar sampai pukul 14.00 WIB dengan pengawalan kepolisian. Terlihat raut wajah kecewa dari para nasabah usai pertemuan itu.
“Kita ke sini menagih janji pencairan dana yang katanya bulan Juli dan Desember. Ternyata sampai sekarang Desember juga belum terealisasi, maunya bagaimana,” kata salah seorang nasabah warga Klaten Utara, Sudirin, Senin (27/12/2021).
Sudirin menyebut pada Oktober lalu para nasabah sudah mempertanyakan kejelasan dana mereka yang disimpan di KSP. Kala itu, dijanjikan duit nasabah akan cair pada Desember.
“Dijanjikan mau dibayar bertahap setiap 6 bulan sekali. Pertama 4 persen dulu, lalu 6 persen, 10 persen seterusnya selama 5 tahun selesai tapi nyatanya belum,” ujar Sudirin.
Sudirin menuturkan hasil pertemuan kali ini juga tidak jelas. Pihak manajemen KSP Bersama Sejahtera cabang Klaten disebut hanya memberikan janji-janji.
“Hari ini pun tidak jelas, cuma janji-janji terus tanpa solusi. Katanya menunggu dana dari pusat, padahal di Klaten ada sekitar 2.000 nasabah dengan aset Rp 900 miliar,” sebut Sudirin.
Hal senada juga disampaikan nasabah lainnya, Eva. Eva menyebut ada deposito Rp 20 juta dan tabungan pendidikan Rp 4 juta di KSP. Seharusnya tabungan pendidikan itu cair pada Februari lalu tapi tidak kunjung cair.
“Mestinya tabungan sekolah cair Februari tapi tidak cair. Juli katanya cair tapi sampai Desember tetap tidak cair, padahal uang untuk persiapan anak saya masuk SMA,” ungkap Eva pada detikcom.
Nasabah lain, Ige, menjelaskan hasil pertemuan juga belum ada kepastian. Menurutnya kejelasan pencairan duit nasabah menunggu dari kantor pusat sampai Maret 2022.
“Kita menunggu lagi sampai bulan Maret. Skema pertama tidak terlaksana karena ada laporan-laporan ke Polda di daerah lain,” terang Ige pada wartawan.
Ige mengungkap dananya di KSP tersebut sekitar Rp 900 juta. Dia pun berharap ada kejelasan dari KSP terkait duit miliknya itu.
“Tapi paling tidak kita sudah berupaya mempertanyakan, kita menunggu dari pusat. Ya mau bagaimana lagi, kita bisanya menunggu,” tutur Ige.
Pimpinan cabang KSP Sejahtera Bersama Klaten, Muryanto, tidak bisa ditemui untuk dimintai konfirmasi. Melalui sekuriti cabang, Muryanto menolak memberikan keterangan. (SP)