SPcom MALANG – Viral di media sosial, video penceramah Ustaz Haikal Hassan diusir di Malang, Jawa Timur. Warga tidak mengizinkan Haikal Hassan mengisi pengajian di Masjid Fii Sabilillah, Markas Yonif Linud 502 Jabung Malang.
Warga berdalih mengusir penceramah yang akrab disapa Babe Haikal itu karena khawatir ceramahnya akan merusak toleransi beragama di Kota Malang.
Dalam video terlihat, puluhan mengepung tempat Haikal Hassan di Kota Malang. Mereka mendesak agar Haikal Hassa keluar dan pulang ke Jakarta.
Warga berteriak di luar ruangan. Mereka bernyanyi menolak kedatangan Babe Haikal di Kota Malang. Berikut lirik lagu yang mereka dinyanyikan di luar ruangan,
Tolak tolak tolak Haikal
Tolak Haikal di Kota Malang
Tolak tolak tolak Haikal
Tolak Haikal sekarang juga
Pulang pulang pulang Haikal
Pulang Haikal sekarang juga
Usir usir usir Haikal
Usir Haikal sekarang juga
NKRI harga mati.
Mereka terus berteriak hingga akhirnya Babe Haikal keluar dari ruangan. Babe Haikal dikawal oleh sejumlah aparat keamanan. Selanjutnya, Babe Haikal naik ke dalam mobil, kemudian meninggalkan lokasi.
Pengusiran Haikal Hassan di Malang menuai pro kontra. Ada yang setuju, ada pula yang menyesalkan tindakan tersebut.
Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya membagikan video pengusiran Babe Haikal di Malang.
“Ada warga di Malang kena provokasi. Ustadz Haikal pun diusir. Susahnya menerima perbedaan. #PraktikToleransiTernyataSusah,” cuit Mustofa melalui akun Twitternya, @TofaTofa_id.
“Itu yang teriak² NKRI, Suruh adu aja, siapa yang lebih NKRI. Lebih NKRI dia atau lebih NKRI Haikal Hasan. Intoleran aja ngaku² paling NKRI. Dasar orang gob**k, pengajian aja dipersekusi. Yang Radikal itu orang yang sering bubarin kajian! Padahal akar permasalahannya cuma beda pandangan politik,” cuitnya @Ridho76190701.
Sementara akun @DumpalCandi17 mengatakan pengusiran Haikal Hassan di Malang merupakan bentuk nyata kecintaan terhadap NKRI.
“Pengusiran Haikal Hasan dari Kota Malang, Jawa Timur, adalah salah satu bentuk kecintaan terhadap TANAH AIR yang ‘nyata’ Jika para radikalis bertindak nyata, kenapa kita takut berbuat ‘nyata’ juga kepada mereka? Sebuah tindakan smart dan damai, bahkan di luar dugaan politisi manapun. Yess,” cuitnya. (SP)