suryapagi.com
NEWSREGIONAL

Melerai Perang Sarung, Pelajar Tewas

SPcom PANDEGLANG – Seorang pelajar bernama Erwin (17) asal Kampung Kadu Cina, Desa Gunungsari, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, tewas setelah menjadi korban salah sasaran sejumlah pemuda yang terlibat perang sarung.

Dia meninggal dunia pada Minggu, 17 April 2022 sekitar pukul 17.42 WIB setelah mengalami cedera berat di bagian kepala akibat dihantami sarung berisi batu.

Informasi yang berhasil dihimpun, mulanya korban mencoba melerai sejumlah warga yang sedang perang sarung pada Sabtu, 16 April 2022 sekira pukul 02.00 WIB. Namun, nahas korban malah terkena pukulan.

Akibatnya, pemuda yang masih duduk dibangku sekolah itu mengalami luka berat di bagian kepala hingga mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Sari Asih Serang, bahkan sempat harus dilakukan operasi di Jakarta. 

Namun karena tak memilki biaya, akhirnya korban dibawa kembali ke rumahnya. Akhirnya, korban perang sarung itu menghembuskan napas terakhir di kediamannya, Minggu 17 April 2022.

Salah seorang anggota keluarga korban, Nurlaelis Syailendra (45) mengungkapkan, kejadian bermula saat sejumlah remaja warga Kampung Kadu Cina dan Balai Gede terlibat perang sarung.

Karena anak-anak Kadu Cina terdesak, larilah para remaja ke masjid. Erwin yang saat itu tengah berada di Masjid mencoba melerai. Namun, nahas Erwin malah jadi korban amukan para pelaku perang sarung. 

“Di Kampung aku ada kejadian main samping-sampingan (perang sarung). Nah sarungnya itu di isi batu. Karena anak-anak Kadu Cina terdesak lari ke masjid. Di masjid dilerai oleh Erwin, eh, malah Erwin yang dipukuli menggunakan sarung yang berisi batu hingga jatuh pingsan,” ungkapnya. 

Akibat dipukuli itu Erwin mengalami luka-luka serius di bagian kepala dan akhirnya pihak keluarga membawa korban ke RSUD Berkah Pandelang. Di RSUD Berkah itulah telah diketahui, korban mengalami pendarahan otak. 

“Terus kemarin (Sabtu) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, telah didiagnosis mengalami pendarahan otak. Akhirnya harus dirujuk ke RS Sari Asih Serang serta harus dirujuk lagi ke Tangerang karena harus dioperasi,” jelasnya.

Akibat tak memiliki biaya untuk melakukan operasi di RS Tangerang, pihak keluarga telah membawa korban pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, pelajar menghembuskan napas terakhirnya jelang buka puasa. 

“Karena terkendala biaya harus mengeluarkan biaya Rp50 juta, akhirnya dibawa pulang, dan jelang Magrib meninggal dunia. Erwin ini juga anak yatim, maka dari itu saya minta aparat kepolisian segera menindak tegas para pelakunya,” harapnya. 

Atas kejadian itu, ia juga meminta aparat kepolisian segera melakukan pencegahan dan melakukan tindakan tegas, supaya kejadian itu tak terjadi kembali serta menimbulkan korban lagi. 

“Ini kan bahaya, tindakan kriminal anak-anak. Biar ada efek jera juga dan orang tuanya supaya mengawasi kegiatan anak-anak. maka dari itu harus ada upaya tindakan tegas dari pihak kepolisian,” imbaunya.

Dalam waktu dekat, lanjut Nurlaelis, pihak keluarga juga bakal melaporkan kejadian tersebut. (SP)

Related posts

Sadis, Nenek Bunuh Suami dan Aniaya Anak-Cucu

Ester Minar

Keji! Anak Alami Pendarahan Usai Diperkosa Ayahnya

Ester Minar

Heboh, Terdapat Gelas Utuh Dalam Perut Pria, Berikut Penjelasan Dokter

Ester Minar

Leave a Comment