suryapagi.com
HEADLINENEWS

KPAI Minta Pemerintah Pertimbangkan Pembukaan Kantin Demi Cegah Hepatitis Misterius

SPcom JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan pembukaan kantin sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM), demi mencegah penularan penyakit hepatitis yang sedang beredar saat ini.

“Surat Edaran Sesjen Kemendikbudristek terkait penyelenggaraan PTM, di antaranya sudah boleh membuka kantin di sekolah dengan batasan pengunjung 75%. Hal ini penting dievaluasi kembali karena penularan hepatitis akut melalui saluran pencernaan dan saluran pernafasan,” kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti, Kamis (12/5/2022).

Retno juga imbau kepada orang tua siswa untuk membawakan bekal bagi masing-masing anaknya saat hendak ke sekolah. Tak hanya itu, KPAI juga meminta pemerintah mengkaji PTM 100 persen di tengah munculnya hepatitis misterius ini.

“Selain itu, pemerintah juga melakukan monitoring dan evaluasi PTM saat ini, jangan 100 persen lagi agar dapat melihat perkembangan kasus hepatitis misterius ini dan sebagai bentuk pencegahan,” ucap Retno.

Ia juga merekomendasikan pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para orang tua terkait hepatitis.

Sebagai tambahan informasi, gejala awal hepatitis akut seperti seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

KPAI mengimbau perlu adanya kerja sama antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.

“Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil,” ucapnya.

Retno mengatakan sekolah dapat mengimbau warga sekolah dan orang tua untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit.

Dia juga mengatakan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas harus terus dilakukan. (SP)

Related posts

Penyebar Video Syur Gisel-Nobu Dituntut 1 Tahun Penjara

Sandi

Balita Diberi Obat Kadaluarsa, Dinkes Minta Maaf

Ester Minar

Anggota TNI dan Dua Anaknya Tewas Tertabrak Kereta

Ester Minar

Leave a Comment