SPcom JAKARTA – Seorang karyawati berinisial AF (21) asal Citayam, Depok, Jawa Barat, menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang predator di angkutan kota (Angkot) jurusan Ciputra-Kuningan, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit membenarkan informasi mengenai pelaporan tindak pelecehan seksual itu.
Perwira menengah Polri itu mengatakan, saat ini pelaporannya telah diterima dengan laporan yang teregistrasi pada nomor LP/1586/VII/2022/RJS tertanggal Senin 4 Juli 2022.
“Laporannya sudah kita terima, saat ini kasusnya ditangani Unit PPA dan dalam proses penyelidikan,” ucapnya.
“Untuk Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya itu di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan,” sambung Ridwan.
Menurut penuturan Kakak korban, Nazla Lazuardy (24), awalnya sebelum korban mengalami kejadian tersebut, korban sama sekali tak menaruh rasa curiga terhadap pelaku yang berada dalam kendaraan yang sama dengan korban.
“Jadi pelaku ini duduk di bangku sisi kanan yang berisi empat orang dan duduk di paling pojok belakang. Adik saya (korban) ini duduk di samping pelaku. Korban juga sempat merasa seperti ada yang meraba-raba di area vital dadanya namun masih sempat positif thinking karena melihat pelaku menaruh tas di bagian dadanya,” ujar Nazla, Rabu (6/7/2022).
Tindakan pelaku itu semakin menjadi setelah korban merasa ada yang janggal dengan gerak tangan pelaku. Terlebih, tas pelaku dengan korban sempat bergesekkan karena terjadi pergerakan.
“Ketika adik saya mencoba menepis ternyata benar ada tangan pelaku tengah meraba-raba bagian dada adik saya,” kata dia.
Usai berhasil memergoki aksi tak terpuji pelaku, korban kemudian pindah tempat untuk merekam wajah pelaku untuk dijadikan barang bukti pelaporan ke pihak Kepolisian.
“Jadi pas dilecehkan adik saya itu teriak, bahkan dia menangis ketika merekam wajah pelaku. Namun, tidak ada satu pun orang di kendaraan tersebut yang membantu adik saya,” ungkapnya.
“Pokoknya meski adik saya teriak, nangis itu nggak ada satu pun orang yang menolong. Bahkan sopir angkotnya saja seakan mengabaikan,” sambungnya.
Nazla menambahkan, untuk melampiaskan kekesalannya, sebelum turun dari kendaraan korban sempat menampar pelaku atas tindakan yang tak terpuji itu.
“Adik saya sempat menampar saking keselnya sama pelaku. Itu dia tampar pas mau turun dari angkotnya. Tapi itu yang saya kecewakan, nggak ada satu pun yang nolong atau nanya kenapa adik saya ini menangis,” papar dia.
Korban telah melaporkan hal ini kepada pihak Polres Metro Jakarta Selatan guna ditindaklanjuti penanganannya.
“Kita udah buat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Terus kita juga udah up kasus ini agar viral di media sosial. Tapi, sampai saat ini kondisi adik saya masih trauma sih. Semoga saja pelakunya dapat cepat tertangkap dan dihukum sebagaimana mestinya,” ungkapnya. (SP)