SPcom KAB MALANG – Selain daerah Probolinggo dan Nganjuk sebagai penghasil bawang merah, ternyata Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang juga menjadi produsen bawang merah di Jawa Timur.
Dikatakan Kepala Desa Purworejo, Siswaji, sebenarnya sudah sejak lama wilayahnya menjadi sentra bawang merah. Bahkan, setelah dilakukan riset hasilnya pun membuktikan lebih bagus dibanding daerah lain seperti Probolinggo dan Nganjuk.
“Untuk tahun ini, Desa Purworejo menjadi Pilot Project nasional dimana telah mendapatkan banyak bantuan berupa insfratruktur, budidaya, serta pelatihan,” terang dia, Rabu (4/8/2022).
Menurut dia, tahun ini dua kelompok tani telah mendapatkan bantuan lengkap dan tahun 2023 mendatang dua kelompok lagi juga mendapat bantuan serupa dari Bank Dunia.
Sedangkan, atas prestasi penghasil bawang merah tersebut terhitung sejak 2021 sampai 2024 Desa Purworejo mendapatkan bantuan hampir 14 miliar berupa proyek irigasi, embung, bibit serta pelatihan.
“Bantuan Rp 14 miliar itu dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Malang. Dan, 2021 lalu dapatkan bantuan proyek irigasi, untuk tahun ini bawang merah diprioritaskan,” ujar Siswaji.
Mengenai hasil panen bawang merah, dijelaskan olehnya per hektar untuk lahan kering capaiannya kisaran 10 ton, sementara di lahan sawah bisa menghasilkan 15 ton. Sedangkan, luasan lahan mencapai 60 hektar sawah di luar lahan kering.
“Andalan bawang merah di Desa Purworejo adalah varietas Batu Hijau yang sudah tersertifikasi, ini tidak ada di daerah lain. Selain, perawatan mudah tahan segala cuaca karena daun yang tebal dan tegak dengan umbi besar sehingga resiko gagal sangat kecil,” tandas dia.
Soal target, Siswaji menegaskan untuk capaian 60 ton tahun ini sehingga Desa Purworejo bisa melakukan ekspor bawang merah.
Diketahui, varietas unggulan bawang merah Batu Hijau sebenarnya sudah muncul sejak tahun 80 an. Dan, pasar terbesar bawang merah yang dihasilkan Desa Purworejo tembus ke Jawa Tengah, Kalimantan, dan Aceh.
Bahkan, daerah lain penghasil bawang merah seperti Brebes, Probolinggo, Nganjuk, Bima dan Madura juga melakukan studi di desa itu. Ini terbukti, disebabkan letak geografisnya setelah diuji menghasilkan kelipatan terbesar hasil panennya.(Putut)
