SPcom BOGOR – Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan barang bukti narkotika sekitar 450 kg. Perinciannya, 235,52 kg sabu-sabu, 231,24 kg ganja, dan 19.700 butir ekstasi. Pemusnahan itu merupakan yang keempat kalinya pada 2022 ini.
Sekretaris Utama BNN RI, Irjen Pol I Wayan Sukawinaya, mengatakan barang bukti yang disita berasal dari 10 laporan kasus narkotika (LKN) dengan 16 tersangka.
Pemusnahan barang bukti narkotika ini adalah wujud transparansi dan pertanggungjawaban BNN kepada publik dan sesuai dengan amanat Pasal 91 Ayat 2, 3, 4, 5 dan Pasal 92 Ayat 3, UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Yaitu barang sitaan narkotika dan prekursor narkotika yang berada dalam penyimpanan dan pengamanan penyidik yang telah ditetapkan untuk dimusnahkan,” ujarnya, Kamis (8/9/2022).
I Wayan mengatakan, dari 10 LKN yang diterima, enam di antaranya menggunakan modus jasa pengiriman. Oleh karenanya, pihaknya juga berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Bea Cukai dalam melakukan kontrol pengantaran atau pengawasan.
“Apabila ada yang mencurigakan, Bea Cukai ke BNN untuk dikontrol sampai ke penerimanya. Jadi banyak modus operasi dari 10 ini menggunakan jasa titipan,” ungkapnya.
Selain dengan Bea Cukai, pengungkapan tindak pidana narkotika ini juga berhasil diungkap berkat sinergitas yang dijalin antara BNN dengan TNI-Polri.
Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Kenedy, mengungkapkan, selama 2021 BNN RI menyita sekitar 3,8 ton sabu. Pada 2022 yang belum usai, BNN sudah menyita sekitar 1,4 ton sabu.
“Tetapi ini masih kehitung bulan Agustus. Belum bisa diperbandingkan. Tentu ini kemungkinan besar, kami juga terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku bandar bandar yang memasukkan narkoba, khususnya jenis sabu ke Indonesia,” tegasnya.
Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi dengan instansi lain penting untuk dilaksanakan, dalam rangka melakukan pengungkapan-pengungkapan kasus narkotika di Indonesia. (SP)
