SPcom KOTA MALANG – Tangis Aremania suporter Arema Malang pecah saat gelar doa bersama dengan ratusan lilin di luar Stadion Gajayana, Kota Malang, Minggu (2/10/2022) malam.
Dikatakan Dany Agung Prasetyo, salah satu perwakilan Aremania, bahwa tujuan dari doa bersama tersebut yang jelas untuk mendoakan yang terbaik bagi korban meninggal saat menyaksikan laga sepak bola antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya.
Namun demikian, lanjut dia, atas peristiwa tersebut pihaknya meminta untuk mengusut tuntas atas kejadian yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia.
“Kami minta, peristiwa ini diusut tuntas,” ujar dia.
Dany menegaskan, bahwa pemberitaan yang mengabarkan adanya kisruh diantara suporter itu tidak benar. Artinya, suporter memaklumi atas kekalahan Arema atas tim lawan.
“Kami menyesalkan, adanya penembakan gas air mata di tribun yang penuh penonton. Ini yang menyebabkan, saudara kami, teman, sahabat, menjadi panik dan akhirnya juga banyak yang meninggal,” tandas dia.
Oleh sebab itu, upaya pengusutan tuntas, dijelaskan olehnya, Senin (3/10/2022) akan dibuka posko pendampingan hukum bagi para korban meninggal di beberapa titik.
“Kami akan membuka posko pendampingan hukum, mulai dari Aremania dibantu Peradi dan semua elemen di Malang Raya akan bergerak untuk kemanusiaan. Dan, mengusut tuntas masalah ini,” pungkas Dany.
Di tempat yang sama, salah seorang tokoh Aremania juga mengatakan dalan waktu tujuh hari tidak ditetapkan tersangka dalam kejadian Stadion Kanjuruhan, maka semua Aremania akan bergerak.
“Kami akan kibarkan bendera bertuliskan ‘Usut Tuntas’, dalam waktu tujuh hari tidak ditetapkan tersangka, maka kami akan bergerak,” tegas dia.
Diketahui, banyaknya korban jiwa berbagai pihak menilai adanya penembakan gas air mata di tribun penonton secara bertubi-tubi.
Hingga Minggu (2/10/2022) malam, korban teridentifikasi meninggal 127 orang, luka ringan 260 orang, dan luka berat 39 orang. Dari pantauan lapangan, korban meninggal banyak didominasi usia remaja. (Putut)