SPcom JAKARTA – Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor telah resmi memasukan Adik Irwansyah, Hafiz Faturrahman dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas dugaan korupsi. Hal ini lantaran Hafiz tidak kooperatif sampai saat ini.
Hafiz Faturrahman diketahui menyalahgunakan fasilitas Briguna di Bank BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tegar Beriman, Cibinong, Jawa Barat. Alhasil, dia merugikan negara hingga Rp3,1 Miliar pada 29 Oktober 2021.
Bukan hanya pihak berwajib, sang kakak pun tak mengetahui keberadaan dari Hafiz. Di kasus berbeda, Hafiz juga dilaporkan Irwansyah lantaran mencuri asetnya hingga Rp 5 miliar.
Awalnya Irwansyah melaporkan sang adik atas kasus dugaan penggelapan dan penipuan ke Polres Jakarta Selatan pada 19 November 2021.
Hal tersebut lantaran Hafiz melakukan pemalsuan tanda tangan Irwansyah melancarkan aksinya mencairkan kredit yang kini menjadikannya buronan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor.
Tak hanya itu, Hafiz Fatur juga diketahui mencuri sertifikat aset lain milik Irwansyah yang berada di rumah mendiang orang tua mereka.
Aktor berusia 37 tahun ini kaget lantaran beberapa aset tersebut telah disita oleh bank, padahal dirinya merasa tak pernah menandatangani apa pun.
“Klien kami kaget saat ada bank yang mengirimkan surat tagihan ke rumahnya. Bahwa Irwan sudah tidak bayar cicilan terkait adanya peminjaman uang di bank itu. Irwan kaget gimana saya bisa ditagih padahal tidak pernah kredit,” ungkap Zakir Rasyidin, pengacara Irwansyah.
“Setelah kroscek saya menemukan banyak surat-surat yang mana dari surat tersebut diduga kuat saudara Hafiz memalsukan tanda tangan Irwan dan Zaskia Sungkar untuk kepentingannya. Kepentingannya untuk melakukan peminjaman uang di salah satu bank swasta itu, sebesar Rp 1 sampai 2 miliar,” sambungnya.
Zakir menyebut jika Hafiz telah melakukan aksinya sejak tahun 2018. Akibat perbuatan Hafiz, pasangan Irwansyah dan Zaskia Sungkar harus rela kehilangan 4 unit rumah dan 1 mobil yang membuatnya merugi hingga Rp 5 miliar.
“Ada satu mobil. Jadi, kurang lebih sekitar 4 unit rumah dan satu mobil. Total-total kerugiannya itu sekitar Rp 5 miliar,” jelas Zakir. (SP)
