SPcom MAKASSAR – Tiga orang santri ditetapkan sebagai tersangka pembakaran gedung Asrama Tahfiz Al-Quran yang berada di Jalan Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (18/5) lalu.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan kasus pembakaran tersebut telah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan.
“Ada tiga tersangka yakni inisial MF, MH dan MA yang melakukan pembakaran rumah tersebut. Dari hasil olah TKP tim forensik disimpulkan kebakaran terjadi karena adanya pembakaran,” kata Ngajib, Kamis (25/5).
Ketiga tersangka dalam kasus pembakaran tersebut memiliki peran masing-masing yakni, MH berperan sebagai membakar sapu ijuk, kemudian MA dan MF bertugas membeli bensin untuk membakar gedung sekolahnya dan MA membakar meja dan pintu masuk yang berada di lantai 3.
“Kejadian kebakaran di sekolah terjadi sebanyak tiga kali. Pertama tanggal 9, kedua, 17 dan 18 Mei. Kejadian terakhir itu pada tanggal 18 Mei yang mengakibatkan kebakaran besar,” ungkapnya.
Pada tanggal 18 Mei, salah satu tersangka sengaja membuang puntung rokoknya ke arah sebuah pintu yang berada di lantai 4, sehingga mengakibatkan kebakaran yang cukup besar.
“Puntung rokok itu menyala mengakibatkan kebakaran. Kalau kejadian sebelumnya tanggal 9 Mei tersangka membakar dapur dan 17 Mei tersangka menuangkan bensin ke atas meja,” bebernya
Kemudian dari hasil penyidikan tersebut disimpulkan bahwa kebakaran itu dilakukan oleh ketiga orang santri dengan sengaja sehingga ditetapkan sebagai tersangka.
“Motifnya tersangka melakukan pembakaran karena merasa jenuh dibatasi untuk keluar dari asrama. Tiga orang ini adalah santri dari rumah Tahfiz tersebut,” pungkasnya.
Akibatnya ketiga santri tersebut dijerat dengan Pasal 187 dan atau 188 KUHP juncto Pasal 55, Pasal 56 dan Pasal 64 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Sebelumnya, satu gedung sekolah asrama Tahfiz Al-Quran hangus dilalap si jago merah di Jalan Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan. Diduga kebakaran tersebut dipicu akibat arus pendek listrik dari salah satu ruangan.
“Semua ruangan di dalam ludes, tapi penghuni rumah cepat dievakuasi. Penyebab dugaan sementara arus pendek listrik,” kata Kepala Dinas Damkar Makassar, Hasanuddin, Kamis (18/5). (SP)