SPcom BANDUNG – Kecelakaan maut kereta api (KA) antara KA Turangga (65) relasi Surabaya-Gubeng-Bandung dan KA Commuterline Bandung Raya (350) terjadi pada Jumat (5/1/2023).
Kedua kereta adu banteng di petak Cicalengka – Haurpugur, Bandung dekat sinyal masuk pihak Haurpugur. Diduga, kecelakaan terjadi akibat jalur petak jalan Cicalengka – Haurpugur terhalang.
Bermula saat KA Turangga bergerak dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung. Sementara itu, dari arah berlawanan Commuterline Bandung bergerak dari arah Padalarang dengan tujuan Cicalengka, Bandung.
Akibat tabrakan adu banteng tersebut, tiga gerbong commuterline anjlok, sedangkan 8 gerbong KA Turangga juga anjlok. Bahkan, sampai ada garbong yang keluar jalur rel.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat kecelakaan tersebut.
“Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut,” kata EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji.
KAI juga menginformasikan bagi perjalanan kereta api yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka, akan dilakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan terus disampaikan pada kesempatan selanjutnya.
Polda Jawa Barat melaporkan ada empat orang meninggal dunia dalam insiden tabrakan kereta api tersebut.
Berdasarkan data, keempat korban meninggal yakni masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang – Cicalengka atas nama Ponisan, pramugara KA Turangga atas nama Andrian, dan pegawai PAM atas nama Enjang Yudi.
Insiden itu juga menyebabkan 37 korban luka-luka dan saat ini dalam proses perawatan.
“Korban luka-luka 37 orang dievakuasi ke RSUD Cicalengka, AMC, Edelweis, Sentosa,” ucap dia.
Pj Gubernur Jabar Bey Mahmudin langsung mendatangi lokasi kejadian.
Bey menuturkan kereta KA Turangga tengah membawa 287 penumpang saat insiden terjadi. Sementara itu, KRL Bandung Raya sedang mengangkut 191 penumpang.
“Semua penumpang berhasil dievakuasi. Kami menyiapkan 6 rumah sakit, RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RSKK,” ungkap Bey, di lokasi kejadian.
Bey belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. Ia menunggu dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT), untuk lakukan penyelidikan. (SP)