Seperti gedung-gedung tua peninggalan Kolonial, Lawang Sewu juga memberi kesan sangat angker.
SPcom SEMARANG – Menuju Semarang, kota tua di Pesisir Utara Jawa, banyak yang mistik bisa ditelisik. Inilah kawasan yang pernah dibangun Kolonial Belanda, lengkap dengan segala kemegahannya. Lihat saja Lawang Sewu, yang memiliki sejarah panjang sebagai gedung anggun, tapi menyimpan segala yang misterius. Berada di Jalan Pemuda Kota Semarang, Lawang Sewu menjadi destinasi utama para peziarah sejarah, yang datang ke Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini.
Sementara itu pengunjung yang ingin menyusuri alam mistik, menjadikan Lawang Sewu destinasi spiritual. Melintasi lorong sejarah hingga 116 tahun, seperti gedung-gedung tua peninggalan Kolonial, Lawang Sewu memberi kesan angker. Nama Lawang Sewu atau Pintu Seribu memunculkan aura misterius, seolah ada seribu hantu yang menjadi penghuni gedung tua ini.
Tidak bisa ditolak. Meski seribu hantu sekadar kiasan, tapi Lawang Sewu memang mengalirkan aura seram. Sesekali pengunjung yang banyak berwisata ke tempat ini, konon kabarnya melihat ada kuntilanak yang mewujud. Stau sebentuk pocong yang tiba-tiba dating, membuat tunggang-langgang. Semua pesona masa lampau seolah ada di gedung Lawang Sewu. Ttermasuk jejak perjuangan Bangsa Indonesia, yang pernah sangat berat.
Dari begitu banyak gedung lawas peninggalan penjajah, Lawang Sewu ikut mencatat cerita dramatik perjuangan Wong Semarang di masa penjajahan. Sebab di sinilah para pejuang diisolasi di penjara bawah tanah. Dan kini yang tersisa dari penjara itu adalah suasana senyap, horor, serta cerita tentang Kuntilanak yang sering mewujud. Aura seram sangat pekat, selama berada di ruang bawah tanah.
Banyak skat di antara pilar beton yang kukuh. Skat ukuran kecil itulah yang pernah menjadi tepat menyekap para pejuang Semarang. Termasuk pejuang yang ikut dalam pertempuran 5 hari di Semarang yang kondang itu. Sampai di penjara bawah tanah Lawang Sewu, hawa metafisika semakin kuat menjerat. Rang sempit hanya cukup untuk orang berdiri, menggambar penderitaan para pejuang yang pernah dipenjarakan di tempat ini.
Apalagi karena peruntukannya untuk drainase., ruang bawah tanah ini selalu digenangi air. Ya, Lawang Sewu seperti memiliki seribu kisah. Sejak berdiri 116 tahun silam hingga hari kini, banyak cerita yang mengalir di sekitarnya. Termasuk yang seram tentang ruang bawah tanah, yang pernah menjadi penjara bagi para pejuang Semarang. Tapi inilah saksi sejarah perjalanan bangsa, yang semestinya lestari. (SP)