Tidak hanya mengalirkan keganjilan serta dikenal tak pernah mengotori atap masjid dan makam, Pohon Kiara tua itu juga menyebarkan keindahan
SPcom JAKARTA – Pangeran Jayakarta adalah tokoh legendaris, yang identik dengan Ibukota Jakarta. Inilah pahlawan dengan legenda, yang nyaris tak pernah selesai dibicarakan hingga saat ini, makam dan masjid peninggalannya berada di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, yang merupakan kawasan tua. Para peziarah mengalir setiap hari, tidak peduli tua-muda, pejabat atau rakyat biasa.
Berada di kompleks, Pemakaman Pangeran Jayakarta terasa adem, seolah jauh dari kesibukan Ibukota. Suasana keramat mengalir dari makamnya, yang memang penuh wibawa. Sementara dari Masjid As Salfiah, juga memancar keteduhan yang mendalam. Sebuah masjid cagar budaya, karena dibangun sejak 1640.
Kekeramatan makam dan masjid tinggalan Pangeran Jayakarta, sudah sangat populer di kalangan para peziarah. Dari pengurus Masjid As Salafiah juga diperoleh keterangan, bahwa hingga kini keturunan Pangeran Jayakarta, juga masih banyak yang berada di kawaan Jatinegara Kaum. Di Jatinegara Kaum ini pula, Pangeran Jayakarta beristirahat abadi, dipusarakan bersama para pengikutnya.
Dan bagai penjaga yang tak kenal kata akhir, di depan makam berdiri Pohon Kiara yang usianya sudah hampir 500 tahun. Pengurus masjid, yang tak lain adalah anak-cucu keturunan Pangeran Jayakarta, menjadi saksi keanehan-keanehan Pohon Kiara itu. Tapi barangkali, karena pohon yang kini dilindungi itu sudah seusia makam, ditambah menaungi pusara tokoh keramat, sehingga konon memiliki banyak keganjilan.
Tidak hanya mengalirkan keganjilan serta dikenal tak pernah mengotori atap masjid dan makam, Pohon Kiara tua itu juga menyebarkan keindahan. Terutama jika sedang berganti daun-daunnya.Momen Itu biasanya terjadi setiap empat bulan sekali.
DI sisi lain memang harus diakui, banyak legenda yang ikut mengiringi ketokohan Pangeran Jayakarta. Sebagai musuh utama Penjajah Belandam sang pangeran dikenal memiliki kesaktian yang linuwih. Sebuah cerita rakyat menyebar, bala Tentara VOC terkecoh oleh jubah Jayakarta, yang disangka berhasil dibinasakan. Nyatanya, dengan meninggalkan jubahnya di kawasan Mangga Dua, pada akhirnya Pangeran Jayakarta berhasil lolos dari kejaran Belanda, dan terus memerangi kaum penjajah itu hingga akhir hayatnya. (SP)