SPcom TANGSEL – Kasus perundungan yang diduga dilakukan oleh anak Vincent Rompies dan anggota genk sekolahnya, hingga kini masih terus menjadi sorotan. Pasalnya, korban yang kabarnya merupakan adik kelas dari para pelaku di sekolah internasional tersebut, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit, akibat luka-luka yang dialaminya. Kasus ini kian panas, setelah pihak sekolah dan kepolisian juga sudah bersedia untuk menindaklanjuti kasus perundungan yang menjadi viral di media sosial tersebut.
Public Relation Binus Group, Haris Suhendra menegaskan komitmen mereka dalam penanganan kasus perundungan yang terjadi. “Kami memberikan dukungan penuh kepada korban dan mengambil langkah tegas untuk menegakkan aturan sekolah serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kami berkomitmen untuk mempromosikan budaya yang positif dan inklusif di lingkungan sekolah kami,” tegas Haris dalam pernyataan tertulisnya.
Haris mengatakan insiden perundungan tersebut terjadi di luar lingkup sekolah. “Dalam penanganan ini, kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan kami memprioritaskan keselamatan serta kesejahteraan seluruh siswa dan staf kami,” ungkap Haris. Haris menekankan bahwa pihak sekolah terus berupaya menciptakan lingkungan inklusif yang didasarkan pada nilai-nilai empati dan saling menghormati.
“Kami sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh anggota komunitas sekolah,” tambahnya. Ia juga menyatakan bahwa pihak sekolah memberikan dukungan penuh kepada korban dan mengambil langkah tegas untuk menegakkan aturan sekolah serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami berkomitmen untuk mempromosikan budaya yang positif dan inklusif di lingkungan sekolah kami,” tegas Haris. Menilik dari informasi terbaru, pihak sekolah bahkan siap memberikan sanksi tegas, yaitu dengan mengeluarkan para pelaku bullying. (SP)
