Sepertinya kayak orang rambut panjang gitu ya. Bajunya putih semua habis magrib saya lewat..ditanya diem aja. Tapi pas bebalik, belakangnya ada lobangnya ada darah,” ujar Pak Ewo.
SPcom PESANGGRAHAN – Agak menepi ke Selatan dari pusat Kota Jakarta, carilah Rumah Kali Pesanggrahan. Inilah rumah angker, yang sudah lebih dari 30 tahun, ditinggalkan penghuninya. Banyak siluman yang mengambil alih rumah ini, sehingga warga sering melihat wujud-wujud misterius yang menakutkan. Mulai dari ular siluman, suara jeritan, hingga wujud sundel bolong.
Menyisir Selatan Jakarta, lihatlah sebuah rumah yang menurut warga angker, karena dihuni banyak lelembut. Orang menyebut rumah itu sebagai Rumah Kali Pesanggrahan karena posisinya yang memang berada di bibir Sungai Pesanggrahan.
Tentang para penunggu yang muncul pada saat-saat tertentu, diakui oleh Pak Ewo, yang selama bertahun-tahun diberi tugas menjaga rumah kosong itu. Jika sekadar bayangan atau suara-suara misterius, sudah setiap saat dijumpai Pak Ewo. Ia tidak bisa menghindar, karena memang tidak pernah meninggalkan rumah yang ditinggalkan pemiliknya ini.
“Kejadian sih banyak. Kadang-kadang kalo malem ada yang ngetuk pintu. Tapi saya udah biasa ya. Numpnag-numpang di sini, udah hilang lagi,” ungkap Pak Ewo. selain siluman ular, yang juga menjaga rumah kali pesanggrahan adalah Sundel Bolong. Pak Ewo pun pernah ditunjukan wujud hantu yang sangat khas,dengan punggung berlubang.
“Sepertinya kayak orang rambut panjang gitu ya. Bajunya putih semua habis magrib pas saya lewat..ditanya diem aja pas saya balik udah ilang. Tuh adanya di Pohon Jambu di situ. Gak ngelihat orangnya gak ngelihat ke muka, tapi belakangnya ada lobangnya ada darah,” imbuh Pak Ewo.
Berpuluh tahun tak dihuni, rumah Pinggir Kali Pesanggrahan Cinere, memang seperti diambil alih bangsa lelembut. Sejumlah warga juga menjadikan kawasan ini, sebagai uji keberanian melawan rasa takut. Keberadaan siluman ular yang seperti yang dikisahkan Pak Ewo, juga dibenarkan oleh Rizky, warga setempat.
Memang bukan bentuk ular yang muncul, melainkan sekadar desis atau suara yang menyerupai ular melintas. “Suara-suara seperti ular mendesis sih sudah biasa ada di
Sini. Gak tau ya, ular bneran atau bukan. Tapi kalo interaksi-interaksi banyak parah di dalam. Ada juga sosok wanita berambut panjang, dengan wajah pucat,” jelas Rizky.
Terlepas dari semua cerita yang ada, Rumah Kali Pesanggrahan memang menyeramkan, bahkan saat dilihat dari luar. Ya, lebih dari tiga dasawarsa ditinggalkan penghuninya, rumah yang semula mewah ini berubah menjadi rumah hantu. Warga sering diganggu sehingga hanya Pak Ewo yang berani menjadi penjaga rumah di bibir sungai ini. (SP)