SPcom JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau untuk tidak membeli kurma yang berasal dari Israel. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional MUI, Sudarmoto menyatakan kurma Israel yang awalnya halal itu menjadi haram karena turut menyumbang penderitaan warga Palestina.
“Hindarilah pembelian produk-produk Israel, termasuk kurma. Meskipun kurma itu sendiri halal dan lezat. Saya juga pencinta kurma. Namun kehalalannya berubah menjadi haram karena dana hasil penjualan tersebut turut menyumbang pada penderitaan warga Palestina,” kata Sudarmanto, Minggu (10/3/2024).
MUI menegaskan sikapnya sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Fatwa ini mendorong masyarakat untuk tidak membeli produk yang terkait dengan Israel, terutama selama bulan Ramadan.
“Fatwa MUI sudah dikeluarkan. Ini sebagai pengingat kepada semua umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli pada kemanusiaan—untuk memboikot produk Israel dan produk yang berafiliasi dengan Israel,” kata Sudarmoto.
Sudarmoto menyoroti bahwa boikot terhadap produk Israel merupakan bentuk tekanan terhadap penjajah Israel. Alasannya adalah untuk melemahkan keuangan Israel, karena pendapatan dari penjualan dianggap mendukung agresi Israel terhadap Palestina.
“Mengapa boikot? Karena pendapatan penjualan itu tanpa keraguan memberikan manfaat bagi Israel. Melalui boikot, kita dapat melemahkan kekuatan Israel, mencegah agresi lebih lanjut,” terangnya.
Diketahui Israel dikenal sebagai negara penghasil kurma terbesar kedua di dunia. Negara ini memiliki peran yang signifikan dalam pasar kurma global. Sekitar 75% kurma Medjool misalnya, diproduksi oleh penjajah Israel.
Sebagaimana dijelaskan oleh gerakan Boycott, Divestment, Sanction (BDS), ciri-ciri khas kurma Israel antara lain yaitu kemasannya memiliki ode bertuliskan 729, sebagai pengenal unik untuk Israel.
Merek-merek kurma Israel yang terkenal seperti King Solomon, King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri juga tertera.
Selain itu, kemasan menampilkan nama perusahaan ekspor Israel seperti Medjool Plus, Carmel Agrexco, Mehadrin, dan Hadiklaim.
Produk kurma Israel juga kurang memberikan informasi yang jelas mengenai perusahaan manufaktur dan negara asal produksi.
Selain itu, penetapan harga yang disubsidi oleh pemerintah Israel membuat harga kurma Israel lebih terjangkau dibandingkan dengan produk lain di pasaran. (SP)