Fatia adalah penyandang disabilitas tunadaksa, yang merupakan sarjana psikologi
SPcom JAKARTA – Nur Fatia Azzahra, penyandang disabilitas yang berasal dari Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinyatakan lulus seleksi pendidikan Bintara Polri tahun 2024. Fatia adalah penyandang disabilitas tunadaksa, yang merupakan sarjana psikologi. Setelah dinyatakan lulus, perasaan bercampur aduk antara gembira, haru, dan bangga karena berhasil lewati sejumlah tahapan seleksi, membaluri Fatia.
Setelah ikuti berbagai tahapan seleksi, kemudian dinyatakan lulus dalam sidang akhir penerimaan Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2024 pada hari Jumat (5/7). Nur Fatia tinggal satu langkah lagi berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (Polwan).
Meskipun masih harus melewati tahapan pendidikan, perempuan yang akrab disapa Fatia ini merasa bersyukur mengingat perjuangan selama mengikuti tahapan seleksi akhirnya terbayar lunas. Apalagi, dia dapat membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mengapai cita-cita.
“Sekarang ini sedang menyiapkan diri menjelang keberangkatan pendidikan, mulai dari kesiapan fisik, mental, hingga lainnya, karena tantangan-tantangan baru mungkin akan saya hadapi selama pendidikan,” ujarnya. Fatia mengapresiasi kepolisian yang telah memberikan ruang bagi kelompok disabilitas untuk seleksi khusus agar bisa berkontribusi dalam berbagai bidang.
Ia berharap perjuangan mengikuti pendidikan Polri dapat memberikan suntikan motivasi bagi penyandang disabilitas lain. “Saya ingin melihat lebih banyak disabilitas yang sukses, selalu percaya pada diri sendiri. Keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya, buktikan bahwa disabilitas juga bisa berprestasi,” katanya. (SP)