SPcom JAKARTA – Korlantas Polri menyatakan akan melakukan perubahan tampilan Surat Izin Mengemudi (SIM). Perubahan ini bertujuan menyesuaikan dengan kebutuhan SIM Internasional.
“Jadi nanti ada gambar mobil atau motor di samping huruf yang menjadi klasifikasi SIM. Lalu bukan lagi nomor SIM, tapi nomor kartu identitas. Karena kita sudah menggunakan single data,” kata Dirregiden Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (19/7/2024).
Yusri menjelaskan, perubahan tampilan SIM dilakukan karena banyak negara tidak memahami SIM keluaran Indonesia dalam penerapan SIM Internasional. Sementara, penggunaan SIM Internasional di luar negeri harus memperlihatkan SIM dalam negeri.
Perubahan format tersebut sebenarnya sudah diberlakukan sejak 1 Juli 2024. Namun, Korlantas Polri menunggu habisnya material SIM lama yang masih tersedia.
“Itu berlaku setelah material SIM yang saat ini sudah habis. Kami juga tetap harus mempertanggungjawabkan material SIM yang sudah ada. Jadi, berlakunya kapan tergantung kapan material lama habis,” ujar Yusri.
Mulai 1 Juni 2025, Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia juga bisa digunakan di delapan negara ASEAN. Dengan demikian, pengendara asal Indonesia tidak perlu lagi menggunakan SIM Internasional saat bepergian di negara-negara Asia Tenggara tersebut.
Berdasarkan keterangan yang diunggah di akun Instagram @tmcpoldametro, negara ASEAN yang sudah mengakui SIM Indonesia adalah Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura, dan Malaysia.
Menurut Brigjen Pol Yusri Yunus, penerapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor SIM menandai langkah maju dalam integrasi dokumen.
“Penerapan NIK sebagai nomor SIM menandai langkah maju dalam integrasi dokumen legalitas berkendara dengan dokumen negara lain seperti NPWP, BPJS, dan KTP,” ucap Yunus. (SP)
