SPcom IKN – Bangunan Istana Garuda di IKN Nusantara viral di media sosial. Pasalnya bangunan itu dinilai seperti “Kerajaan Siluman Kelelawar” dan memiliki aura mistis. Hal itu diungkapan oleh netizen di salah satu unggahan akun Instagram Sisiterang.Oficial.
Akun tersebut memuat foto dan kutipan netizen yang menyebutkan narasi Kerajaan Siluman Kelelawar. Kemudian diunggah pula status dengan narasi: Cuplikan video Istana Presiden di IKN tersebut, tampaknya diambil dengan menggunakan bantuan drone. Terlihat jelas bagaimana penampakan suasana Istana Presiden di IKN. Namun sayangnya, alih-alih mendapatkan apresiasi dari rakyat, penampakan Istana Presiden di IKN ini malah disebut-sebut layaknya kerajaan siluman kelelawar.
“Sorry to say…. Kok auranya mistis yaaakk…. Kek kerajaan siluman kelelawar,” tulis netizen.
Pendapat salah satu netizen ini, lantas menjadi perdebatan di kalangan netizen lainnya. Akan tetapi, sebagian besar netizen juga menyebut pembangunan Istana Presiden di IKN penuh kontroversi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa warna patung Garuda raksasa yang menghiasi Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menyerupai Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali seiring berjalannya waktu.
“Menurut Pak Nyoman Nuarta, desainer patung garuda di Istana IKN, patung ini akan berubah menjadi hijau seperti GWK setelah mengalami oksidasi,” kata Basuki, Selasa (5/8/2024).
Patung garuda raksasa di Istana Garuda IKN terbuat dari perunggu dan dilapisi cairan. Setelah proses oksidasi, warna patung akan berubah menjadi hijau, mirip dengan warna patung di GWK, Bali. Basuki menekankan bahwa proses oksidasi ini memerlukan waktu.
Sebelumnya, Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin menyatakan bahwa pembangunan Istana Garuda dengan lambang garuda yang menghadap ke depan menunjukkan fokus pembangunan yang lebih terpusat di Indonesia, bukan hanya di Jawa.
“Lambang garuda di Istana Garuda IKN menatap ke depan, menandakan bahwa IKN adalah pusat pembangunan Indonesia, bukan lagi hanya Jawa,” kata Alimudin.
Alimudin menambahkan bahwa arah kepala garuda di Istana Garuda IKN, yang menghadap ke depan dan bukan ke samping, mencerminkan upaya pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa.
“Dulu, pada era Orde Baru, dikatakan bahwa daerah barat lebih maju dibanding timur karena garuda melihat ke kanan. Kini, garuda di IKN menatap ke depan, simbol perubahan dan pemerataan pembangunan,” ujarnya. (SP)