suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Jembatan Sembayat Gresik, Saksi Bisu Aksi-aksi bunuh Diri

Menurut keyakinan lokal, jasad para korban adalah tumbal bagi penghuni Jembatan Sembayat Gresik, seperti buaya putih, ular dan bahkan kerajaan Putri Solo

SPcom JAKARTA – Jembatan Sembayat, yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo di Gresik, Jawa Timur, merupakan salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan wilayah-wilayah strategis di sekitarnya. Muaranya di wilayah Ujungpangkah. Panjang Jembatan Sembayat mencapai 350 meter. Uniknya, Jembatan ini juga sudah empat kali berubah posisi.

Bahkan, sejak 2018 tidak lagi tunggal. Namun, di balik fungsi utamanya sebagai sarana transportasi, jembatan ini juga menyimpan sejarah yang pilu dan berbagai cerita misteri. Melansir dari Radar Gresik, Jembatan Sembayat memiliki sejarah yang dapat ditelusuri kembali ke era kolonial Belanda, khususnya masa pemerintahan Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811).

Daendels dikenal sebagai gubernur jenderal yang memimpin pembangunan  Jalan Raya Pos (Groote Postweg), jalan yang membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur. Jalan ini dibangun untuk memperkuat pertahanan dan mempermudah mobilitas militer serta logistik di pulau Jawa.

Sebagai bagian dari proyek ambisius ini, Daendels juga memerintahkan pembangunan sejumlah jembatan, termasuk Jembatan Sembayat, untuk mengatasi tantangan geografis dan memperlancar perjalanan. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan dengan kerja paksa, menyebabkan korban jiwa di kalangan pekerja pribumi.

Melansir dari Radar Gresik Pada awal pembuatannya, Sembayat dikenal sebagai Gladak. Sebagai Gubernur Hindia Belanda, Daendels meminta pimpinan daerah menyerahkan warganya dipekerjakan rodi. Lantas pribumi ternyata bukan hanya bekerja untuk membangun jembatan, namun malah dijadikan tiang pancang.

Kebijakan ini menyebabkan melayangnya banyak nyawa yang kemudian katanya menghantui warga sekitar. Jembatan ini juga sering menjadi saksi bisu dari aksi bunuh diri. Tragisnya, kebanyakan jasad dari korban bunuh diri tidak pernah ditemukan.

Menurut keyakinan lokal, jasad para korban adalah tumbal bagi penghuni Jembatan Sembayat Gresik, seperti buaya putih, ular dan bahkan kerajaan Putri Solo. “Kalau sudah jatuh, kecelakaan atau bunuh diri di Jembatan Sembayat sulit sekali ditemukan jasadnya,” kata salah satu warga, Muhadi. (SP)

Related posts

Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR ‘Ngeband’ Bareng di Peluncuran Buku

Ester Minar

Ini Kenangan Para Sahabat Terhadap Oddie Agam

Ester Minar

Soraya Abdullah Dimakamkan Hari Ini

Resiana

Leave a Comment