SPcom JATIM – Indonesia Energy & Engineering (IEE) Energy Week yang berlangsung pada 28-31 Agustus menampilkan pameran di sektor kelistrikan, energi, serta pengolahan air dan limbah.
Pada kesempatan ini, PT Kotaminyak Internusa (KMI) bersama asosiasi Lientera (Lembaga Inovasi Energi Teknologi Nusantara), memamerkan dua produk unggulan: Micro Hydro dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
“Micro Hydro yang kami pamerkan menggunakan merek Helios Altas. Alat ini merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan arus sungai,” ujar Managing Director PT KMI, Harsono Salim. Teknologi ini telah digunakan di beberapa negara, termasuk Filipina. Di Filipina, Micro Hydro yang terpasang mampu menghasilkan output 5 kW yang dikombinasikan dengan panel surya sebesar 6 kW, sehingga total output yang dihasilkan adalah 11 kW. Micro Hydro ini dipasang di sebuah resor di daerah Kawayan.
Melihat potensi besar di Indonesia, KMI dan Lientera berupaya memperkenalkan teknologi ini, mengingat banyaknya sumber daya alam sungai yang dapat dimanfaatkan untuk daerah yang belum atau membutuhkan listrik. Micro Hydro yang dipamerkan selama IEE Energy Week memiliki output sebesar 1 kW. Namun, teknologi ini harus disesuaikan dengan kondisi sungai yang ada, seperti ukuran kanal dan kecepatan arus.
“PJUTS yang kami pamerkan adalah tipe All In One, yang berarti panel surya sudah terintegrasi dengan lampu, baterai, dan komponen lainnya,” jelas Harsono. Teknologi PJUTS ini menunjukkan sistem yang ringkas karena sudah terintegrasi. Untuk instalasinya, hanya diperlukan tiang dan angkur. PJUTS ini tidak memerlukan kabel seperti tipe konvensional yang masih banyak digunakan di beberapa ruas jalan.
Menurut Harsono, tujuan utama mengikuti pameran ini adalah untuk melihat respon pasar terhadap dua teknologi yang dipamerkan. Selama empat hari pameran, teknologi Micro Hydro dan PJUTS kami menarik banyak perhatian pengunjung.
