SPcom JAKARTA – Pesta Olahraga Paralimpiade Paris 2024 telah berakhir dan ditutup Minggu (8/9) malam waktu setempat. Cina menjadi juara umum, sedangkan kontingen Indonesia finis di posisi ke-50. Penutupan di Stade de France berlangsung di tengah hujan, sama seperti saat pembukaan. Namun, acara tetap berlangsung meriah.
Para atlet Indonesia di Paralimpiade 2024 sudah menyelesaikan perjuangannya. Tim Merah Putih berhasil memborong 14 medali dari Paris sekaligus mencetak sejarah baru.
Wakil Indonesia yang terakhir tampil adalah Sriyanti dari cabor para powerlifting di nomor +86 kilogram putri di Porte de la Chapelle Arena, Minggu (8/9) malam WIB. Sriyanti finis di peringkat keempat dengan angkatan terbaik 138 kilogram.
Dengan hasil ini, Indonesia merampungkan rangkaian lomba dengan torehan total 14 medali dengan rincian satu emas, delapan perak, dan lima perunggu. Ini adalah jumlah medali terbanyak dalam sejarah keikutsertaan di Paralimpiade.
Indonesia mulai ikut Paralimpiade sejak 1976. Baru kali ini total medali diraih lebih dari 10 keping. Sebelumnya catatan terbanyak ada pada Paralimpiade Tokyo 2020 dengan total sembilan medali dengan rincian dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Di Paralimpiade 2024, tinta emas kembali ditorehkan oleh atlet kebanggaan Indonesia. Dua cabor yakni para badminton dan boccia jadi penyumbang medali terbanyak untuk Indonesia.
Pada cabor para badminton, Indonesia mengirim sembilan atlet. Seluruhnya atau sembilan atlet itu berhasil meraih medali dengan torehan satu emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Lalu cabor lain yang mengejutkan adalah boccia. Meski baru pertama kali ikut Paralimpiade, boccia Indonesia sukses panen medali dengan dua perak dan dua perunggu.
Sama seperti badminton, seluruh atlet boccia juga berhasil mendapat medali. Ini jadi prestasi tersendiri karena sebelumnya boccia Indonesia tidak ambil bagian dalam Paralimpiade.
Lalu dua sisa medali yang dipersembahkan Indonesia berasal dari atletik yakni dua perak dari Saptoyogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani. Rekor dunia bahkan sempat dipecahkan oleh Evi di nomor 100 meter putri dengan catatan waktu 14,26 detik. (SP)