suryapagi.com
NEWSREGIONAL

Bareskrim Gerebek Pencetak Uang Palsu Hingga Rp 1,2 Miliar

SPcom JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, tangkap komplotan pengedar uang palsu. Mereka telah mencetak uang palsu sebanyak enam kali.

Kasubdit IV Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji mengatakan, para tersangka sekali mencetak bisa membuat 12 ribu lembar uang palsu dengan pecahan Rp100 ribu. Artinya, sekali mencetak mereka bisa menghasilkan uang palsu dengan nominal Rp 1,2 miliar.

“Mereka beroperasi di tahun 2024 awal dan sudah enam kali melakukan pencetakan, sekali mencetak sebanyak 12.000 lembar. Pencetakan yang ke enam tertangkap sama tim kita,” kata Andri saat dikonfirmasi, Kamis (12/9).

Andri menjelaskan, para pelaku menjual uang palsu tersebut kepada para pemesan dengan sistem jual putus seperti transaksi narkoba. Para pelaku ini juga tidak mengenali para pembelinya.

“Yang sebelumnya sudah sempat terjual, mereka beli putus ke jaringan ini, seperti orang beli narkoba, kemungkinan uang yang beredar tersebut digunakan untuk penipuan. Pemesannya para tersangka tidak kenal, karena beli putus kaya beli narkoba,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian awalnya mendengar kabar beredarnya uang palsu ini di Bekasi. Ketika didalami, polisi berupaya melakukan transaksi dengan menyamar sebagai pembeli.

“Awalnya kita dapat info ada beredar upal (uang palsu) di wilayah Bekasi, kita telusuri kemudian kita coba transaksi,” tuturnya.

Untuk 12 ribu lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu atau sebanyak Rp1,2 miliar, para tersangka menjualnya dengan harga Rp300 juta.

“Upah tidak bisa dikonversi ke rupiah, nggak ada nilainya, cuma jaringan ini mau jual ke kita Rp 300 juta. Dia minta dibayar segitu, kita tangkap,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menggerebek sebuah tempat percetakan di Kota Bekasi. Tempat percetakan tersebut diketahui mencetak uang palsu senilai Rp1,2 miliar.

Dirtipidekus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf membenarkan soal penggerebekan percetakan uang palsu tersebut. Ia mengatakan, sebanyak 10 orang tersangka diamankan oleh penyidik.

“Benar, telah dilakukan penangkapan terhadap 10 tersangka,” kata Helfi saat dihubungi, Kamis (12/9).

Adapun, 10 tersangka itu adalah SUR yang berperan sebagai pemilik, TS sebagai pemilik dan menerima orderan, SB sebagai karyawan yang memotong uang palsu, kemudian IL, AS, MFA, EM, SUD, dan JR yang berperan sebagai perantara. (SP)

Related posts

Dinas TPHP Bengkulu Utara Bangun Delapan JUT Untuk Tingkatkan Perekonomian Petani

Sandi

MUI Blak-blakan Ungkap Alasan Hindari Produk Terafiliasi Israel

Ester Minar

Tabung Oksigen Meledak di Tambora, Satu Orang Tewas

Sandi

Leave a Comment