Menurut Adith, Inspirasi Smitten datang dari tenun Negeri di Atas Awan, dari masyarakat yang tinggal di pucuk-pucuk dataran tertinggi di Sulawesi Selatan
SPcom JAKARTA – Sederet disainer asal Indonesia kembali unjuk gigi di gelaran New York Fashion Week (NYFW) The Show, untuk musim Spring/Summer 2025. Satu di antaranya adalah Adith Masuki. Ya, masuk dalam kalender resmi New York Fashion Week, Adith mengangkat tema “Smitten”, yang dalam kamus bahasa indonesia berarti “terpikat” atau kepincut.
Adith mengungkapkan, dirinya mengangkat tema Smitten lantaran percayasetiap nama adalah doa. “Harapannya, siapapun yang melihat koleksi Smitten, mereka akan dilanda perasaan keterikatan yang kuat, penuh kasih saying, senantiasa bisa menjaga dan merawat,” ungkapnya.
Masih menurut Adith, Inspirasi Smitten datang dari tenun Negeri di Atas Awan, dari masyarakat yang tinggal di pucuk-pucuk dataran tertinggi di Sulawesi Selatan. Di mana di masa lalu, penduduk Bugis menamakannya dengan sebutan “to-riaja” yang berarti orang-orang yang mendiami negeri di atas.
Mengambil motif tenun rongkong yang memiliki motif kait dan belah ketupat, motif ini adalah abstraksi figur nenek moyang yang terjalin dengan para generasi sesudahnya. Motif ini juga simbol dari kejayaan dan kemakmuran menjadi landasan motif print untuk koleksi 2025 ini. Motif motif tenun yang indah selalu bisa mengajarkan kita tentang kehidupan kesabaran.
“They teach me to share, they teach me to have joy in the moment, they teach me about grace, and the most important thing they continue to teach me about gratitude. Warna-warna lembut seperti pink muda, celadon, nude, juga kuning pastel diaplikasikan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dipadukan dengan berbagai tekstur kain seperti silk, organza silk, linen, denim, katun yang ringan dan berayun, cocok untuk musim panas,” urainya.
Di sisi lain, material-material lain memberikan karakter yang memperkaya koleksi, membungkusnya dalam kesan feminin yang melekat. Dengan sentuhan yang terinspirasi dari regency era, film Bridgerton, Adith menyajikan siluetsiluet naif dan childlike seperti potongan bawah dada atau empire, siluet cape yang diadaptasi dalam bentuk tops atau gaun yang cantik, sementara siluet sleepwearseperti piyama, playsuit dengan celana pendek, menggugah ingatan akan kenyamanan yang playful juga menghibur.
Namun di balik semua itu, kesan tetap boyish mengintip melalui siluet boxy, atasan longgar yang berlebihan. Detail pita bergaya regency memperlihatkan kejelasan dalam koleksi ini, dipadu dengan sentuhan guratan yang rumit dalam berbagai teknik sulaman floral, memberikn kesan ringan namun opulent. Dalam segala kerentanannya membawa inspirasi yang tak ternilai. Metamor vintage dengan kepolosannya, menghadirkan kegembiraan yang tak terduga di setiap moment.
Sementara untuk asesoris, Adith menggandeng Legenda Silver Jewellery Indonesia dari Bali UC Jewelry yang yang karyanya terinspirasi dari pesona Bali, menampilkan lambang iconic-nya Sweet Dragonfly. Perusahaan perhiasan dengan sejarah lebih dari tiga dekade ini juga mendesign koleksi masterpiece yang indah walau pembuatannya cukup rumit dan detail namun tetap ready to wear, UC juga menambahkan khasnya motif motif wastra bali sebagai salah satu khasdesignnya.
“Dengan memadukan keindahan alam Bali dengan Sweet Dragonfly, UC Jewelry berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk menghargai keindahan dan keberagaman budaya,” kata Kevin Jodie, selaku tim kreatif UC Jewelry. (SP)