SPcom KALBAR – Sebuah video yang menunjukkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Barat, Lismaryani, diduga melakukan kampanye di kawasan sekolah telah menjadi viral di berbagai media sosial. Dalam video tersebut, Lismaryani terlihat berbicara kepada sekelompok orang di area yang dekat dengan sekolah.
Diketahui, Lismaryani adalah istri dari salah satu calon Gubernur Kalimantan Barat. Hal ini menambah kontroversi atas tindakan yang ditunjukkan dalam video, sebab kampanye politik di area pendidikan sering dianggap tidak pantas dan dapat memengaruhi siswa secara langsung.
Menurut pengamat pendidikan, kegiatan kampanye di sekolah dapat menimbulkan dampak negatif bagi siswa. Mereka khawatir bahwa upaya mobilisasi dukungan politik dapat mengganggu proses belajar mengajar dan mengubah pandangan siswa di usia yang masih sangat muda.
Dari perspektif hukum, penggunaan tempat umum seperti sekolah untuk kampanye juga menimbulkan pertanyaan etika. Terlebih lagi, saat ini masyarakat mengharapkan proses pemilihan yang bersih dan fair.
Seiring dengan viralnya video tersebut, publik pun mulai mengingatkan pentingnya menjaga netralitas pendidikan dalam konteks politik.
Sebagai lembaga yang berfungsi penting dalam mencetak generasi penerus, sekolah seharusnya dilindungi dari pengaruh politik untuk menjaga independensi dan objekstifitas pendidikan. (SP)
