suryapagi.com
NASIONALNEWS

HNW Dorong Gen Z Berperan Aktif Membangun Bangsa Dan Peradaban

SPcom JAKARTA – Generasi Z harus mampu membuktikan diri untuk bisa keluar dari stigma sosial yang saat ini beredar di masyarakat. Peningkatan kualitas diri, berkolaborasi dan membangun peradaban menjadi beberapa cara untuk keluar dari stigma negatif.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menjadi keynote speaker di acara Pelatihan Instruktur Dasar (PID) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) PC Jakarta Selatan, di Kebayoran Baru, Jumat (11/10/2024).

Menurut HNW, kader Instruktur IMM jangan terjebak dengan framing bahwa Gen Z adalah generasi yang individualistik, tidak memiliki kepedulian sosial, tidak berorientasi kerja keras dan tekun dalam belajar, serta menginginkan segala sesuatu secara instant. Kemudian tidak memiliki kepedulian sosial, tidak serius dalam belajar, melakukan penelitian dan egois karenanya tidak berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Hal itu, lanjutnya, merupakan bentuk sekulerisasi dan upaya memisahkan urusan agama dengan ekonomi, sosial, politik. Karena dalam framing itu urusan agama termasuk Islam adalah urusan individu dengan Allah. Ini “tabdid” (merusak) bukan “tajdid” (pembaharuan) yang diinginkan oleh Islam (Muhammadiyah).

“Jika pemahaman yang merusak ini dipercaya generasi Z apalagi kader Muhammadiyah, maka lambat laun bangunan agama Islam akan runtuh. Juga relasi Islam dengan bangunan sosial, ekonomi dan pendidikan yang sudah lama digerakkan oleh KH Ahmad Dahlan dengan ideologi al – Maun nya juga akan runtuh. Dengan koreksi kontributif itu maka kader IMM dapat menghadirkan gerakan beragama yang sangat peduli dan solutif dalam menjawab apapun tantangan dan peluang zaman,” jelasnya.

Selain masalah tersebut, HNW juga memaparkan dinamika politik internasional yang saat ini sedang hangat terkait pelanggaran-pelanggaran Israel yang menyerang beberapa negara di Timur Tengah. Sangat penting bagi kader IMM saat melihat permasalahan lokal dan global untuk mempunyai kemampuan dan kemauan beradapsi membuka diri dan berkolaborasi.

Karena sejatinya kader umat yang ingin dan sejalan dengan perjuangan Muhammadiyah bukan hanya yang secara struktural mengikuti proses pengkaderan di Muhammadiyah. Tetapi kader umat itu juga berada di mana-mana, mereka bisa jadi juga kader muhammadiyah pada tingkat ideologis Islam.

“Hakekatnya kader Muhammadiyah ada di dalam semua ormas, LSM, dan organisasi politik, sehingga kader Muhammadiyah formal tidak menjadi sendirian memperjuangkan al – Islam. Sangat penting terjadinya kolaborasi dalam memaksimalkan seluruh potensi yang ada untuk menciptakan mewujudkan cita-cita persyarikatan yang sekaligus cita-cita keummatan dan kebangsaan, hadirkan kemajuan dalam masyarakat dalam konteks lokal dan global,” tutup HNW.

Related posts

Terekam CCTV, Pencuri Laptop di Rumah Sakit Kawasan Jagakarsa Ditangkap

Sandi

Seorang Perawat Disiram Cairan dan Dibakar Oleh Orang Tak Dikenal

Ester Minar

Pangdam Jaya Resmikan Sekolah Toleransi SMAN 1 Depok

Sandi

Leave a Comment