Konon, pengemudi sering melihat sosok tinggi besar yang mengganggu sopir sebelum terjadi kecelakaan.
SPcom JAKARTA – Sejumlah jalan yang berada di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dikenal angker. Jalan ini dikenal memiliki mitos dan misteri yang bisa membuat bulu kuduk merinding. Ini ditandai dengan seringnya terjadi kecelakaan maut. Kecelakaan ini pun kerap menelan korban jiwa yang tak sedikit di jalan itu.
Selain kontur jalan yang tidak biasa serta kelalaian pengemudi, konon kecelakaan terjadi karena makhluk tak kasat mata penunggu jalan tersebut. Salah satu jalan yang disematkan julukan jalamn angker adalah Jalan Sigar Bencah yang terletak di Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Memiliki kemiringan mencapai 30 derajat, akibatnya sering terjadi kecelakaan yang banyak menelan korban jiwa di jalan ini. Selain itu, masyarakat setempat juga meyakini kecelakaan sering terjadi selain karena faktor teknis dan kelalaian pengemudi, tapi juga disebabkan makhluk tak kasat mata.
Ini diperkuat dengan keberadaan makam Wingit Mbah Jalak yang konon penunggu Hutan Sigar Bencah Tembalang. Pengemudi sering melihat sosok tinggi besar yang mengganggu sopir sebelum terjadi kecelakaan. Makam dari Mbah Jalak tersebut berada di tengah hutan yang berada kurang lebih 50 meter dari jalan raya. Lokasinya agak masuk melewati jalan setapak sekitar 100 meter di dalam hutan.
Para peziarah kerap mendatangi makam Mbah Jalak ini dengan berbagai tujuan, ada yang sekedar berziarah namun terkenal juga tujuan lain yaitu meminta ilham terkait nomor togel untuk perjudian. Sosok ini pula lah yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai penunggu yang menjaga jalanan ini. Konon Mbah Jalak memiliki perawakan tinggi besar dan mampu berubah wujud menjadi ular.
Menurut kisah yang dipercaya masyarakat sekitar, sosok ini adalah sosok yang bertanggungjawab jika ada kerusakan jalan antara Jalan Gombel sampai Jalan Sigar Bencah. Hal tersebut karena aktivitas Mbah Jalak, yang dalam wujud ular melintasi kedua jalan tersebut sehingga menyebabkan kerusakan meskipun belum lama dilakukan perbaikan. (SP)