SPcom JAKARTA – Polda Metro Jaya berhasil menangkap pria pelaku utama penipuan bermodus hipnotis terhadap perempuan berinisial EV di lampu merah kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pelaku bernama Erick Donovan alias Aby (55), dilakukan pada Minggu (17/11/2024). Selain Erick, polisi juga mengamankan lima orang lainnya yang terlibat, yaitu MAA (26), RS (25), FM (19), AFR (18), dan SPS (34).
“Peristiwa yang terjadi (di Kelapa Dua) merupakan modus yang sama terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) Jakarta Selatan,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan, Jumat (22/11/2024).
Penangkapan bermula dari laporan kasus hipnotis di wilayah hukum Polsek Kelapa Dua yang memiliki kemiripan modus dengan kejadian di Jakarta Selatan.
Polisi lantas menyelidiki dengan memeriksa korban, saksi-saksi, serta olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Pada Minggu, 17 November 2024 pukul 17.00 WIB, kami mendapatkan informasi pelaku dengan ciri-ciri yang sama, yakni ED yang merupakan eksekutor di laporan polisi (LP) Polsek Kelapa Dua,” jelas Rovan.
Polisi kemudian menangkap Erick Donovan bersama rekan-rekannya yang diduga terlibat dalam aksi penipuan tersebut.
Kasus ini mencuat setelah EV menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis pada Jumat (24/5/2024) pukul 21.00 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, saat itu EV tengah mengendarai sepeda motor di lampu merah kawasan Duren Tiga.
Pelaku menghampiri EV dan menanyakan alamat sebuah perusahaan, memintanya berhenti di pinggir jalan.
“Ketika korban lengah, pelaku kemudian melancarkan aksinya (hipnotis),” kata Ade Ary.
Pelaku sempat berpura-pura sebagai seorang ustaz dan mengklaim dapat mengetahui masa depan korban. Erick memberikan EV sebuah benda yang disebut “batu keberuntungan” dan memintanya membawa batu itu ke mushala untuk mengaktifkan khasiatnya.
“Korban dan satu pria lain, yang ternyata komplotan pelaku, sama-sama diberi batu keberuntungan dan diminta pergi ke mushala. Namun, saat korban kembali, pelaku dan pria tersebut sudah tidak terlihat,” jelas Ade Ary.
Kasus ini tengah ditangani lebih lanjut oleh Polda Metro Jaya untuk mengungkap dugaan keterlibatan pelaku lain. (SP)