SPcom BENGKULU – Aliansi Masyarakat Bengkulu menyampaikan surat pemberitahuan ke Polda Bengkulu terkait aksi yang akan digelar pada Rabu (27/11/2024).
Koordinator Aksi, Feri Vandalis mengatakan, aksi tersebut bentuk unjuk rasa sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Bengkulu sedang tidak baik-baik saja. Kami darurat kepercayaan terhadap KPK dan aparat hukum. Kegaduhan ini diciptakan KPK di masa tenang Pilkada Bengkulu,” ujar Feri, Senin (25/11/2024).
Rencananya aksi tersebut akan berlangsung di Simpang Lima Kota Bengkulu.
“Kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap KPK. Jangan sampai ada politisasi atas penangkapan Gubernur Bengkulu, yang justru menimbulkan kegaduhan di masa tenang Pilkada,” ucapnya.
Sebelumnya pada Sabtu (23/11/2024), KPK melakukan OTT terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan sejumlah pejabat termasuk Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri. KPK telah menetapkan Rohidin, Isnan dan Evriansyah (Ajudan Gubernur) terkait kasus pemerasan.
Turut diamankan uang dengan total Rp 7 miliar. Diduga Rohidin melakukan pemerasan terhadap sejumlah orang untuk mendukung dana kampanye pencalonannya di Pilkada 2024 ini.
BENGKULU – Aroma ketegangan membuncah di Bumi Rafflesia usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11) yang menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan sejumlah pejabat lainnya. Aksi protes pun bergema, dipelopori oleh Aliansi Masyarakat Bengkulu.
Dalam pernyataan tegas, Feri Vandalis, koordinator aksi, mengungkapkan krisis kepercayaan terhadap KPK yang dianggap mencederai ketenangan politik menjelang Pilkada Bengkulu.