Jika ada orang yang berbuat jelek di sekitar danau seperti melakukan tindakan tak senonoh, konon orang tersebut akan menjadi mangsa dari sang buaya putih
SPcom JAKARTA – Di balik keindahannya, Setu Babakan yang terletak di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, konon berpayung kisah misteri. Ya, masyarakat sekitar percaya, jika danau ini dihuni oleh penunggu yang mampu menjelma sebagai buaya putih. Dikisahkan, dulu kala ada pemukiman tepat di tepian danau. Ada sepasang sejoli warga kampung yang menjalin hubungan asmara. Sayangnya, kisah keduanya tak direstui oleh ayah dari sang perempuan.
Ini disebabkan perbedaan latar belakang di antara keduanya, di mana sang perempuan dari keluarga berada sementara laki-laki dari keluarga yang tak mampu. Siapa sangka, sang ayah ternyata telah mempersiapkan calon suami untuk anak gadisnya yang dianggap lebih cocok dan bisa membuat anaknya memiliki hidup yang bahagia.
Akan tetapi, perempuan tersebut tidak mengetahui siapa lelaki yang hendak dijodohkan kepadanya. Meski ditentang, laki-laki tersebut berusaha untuk meyakinkan sang kekasih jika keduanya akan segera bersatu. Ia pun memilih merantau untuk memperbaiki keadaannya dan segera bersatu dengan orang yang dicintainya. Waktu demi waktu berlalu, tak ada kabar dari sang kekasih, sementara waktu pernikahan sudah dekat, perempuan tersebut pun gundah.
Tak memiliki jawaban dari sang kekasih dan tak ingin menerima perjodohan tersebut, ia pun lebih memilih menceburkan diri ke Setu Babakan. Menurut kisah yang berkembang di masyarakat sekitar, danau ini dihuni oleh siluman buaya putih. Melihat perempuan tersebut menceburkan diri, siluman ini pun merasa iba dan akhirnya merubahnya menjadi buaya putih agar tidak mati.
Sejak kala itu, sang perempuan yang berubah jadi buaya putih menjadi penjaga dari Setu Babakan. Jika ada orang yang berbuat jelek di sekitar danau seperti melakukan tindakan tak senonoh, konon orang tersebut akan menjadi mangsa dari buaya ini. Kisah ini pun seakan hadir sebagai salah satu legenda yang menjadi pelengkap dari kehidupan budaya masyarakat kawasan Setu Babakan. Kawasan danau ini kini menjadi kawasan cagar budaya Betawi hingga sekarang. (SP/ berbagai sumber)