suryapagi.com
HEADLINENEWS

Breaking News! Pesawat Jeju Air Jatuh Usai Tabrak Burung, Ratusan Penumpang Tewas

SPcom JAKARTA – Sebuah pesawat jet penumpang, Jeju Air, yang membawa 181 orang mendarat dengan posisi terbalik dan meledak di sebuah bandara di daerah Muan, Korea Selatan barat daya, pada hari Minggu (29/12), sekitar pukul 9 pagi. Akibat peristiwa itu, sebanyak 179 orang tewas dan dua orang lainnya berhasil diselamatkan.

Kecelakaan itu terjadi saat membawa 175 penumpang dan enam awak. Pesawat keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya kota Seoul.

Pesawat itu tergelincir di tanah tanpa roda pendaratan yang terpasang, menabrak dinding beton, sebelum terbakar dengan ledakan yang memekakkan telinga.

Ini adalah kecelakaan penerbangan paling mematikan yang pernah terjadi di tanah Korea Selatan, dan yang ketiga paling fatal berdasarkan jumlah korban tewas yang melibatkan maskapai penerbangan Korea Selatan.

Para pejabat meyakini bahwa kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan burung, dapat menyebabkan kecelakaan tersebut. Mereka memulai penyelidikan di lokasi untuk menentukan penyebab pastinya.

Mereka telah mengambil perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari reruntuhan pesawat, meskipun mungkin perlu waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebab pastinya.

Kementerian Pertanahan mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa menara kontrol bandara telah memperingatkan adanya tabrakan burung pada pukul 8:54 pagi. Pilot mengumumkan mayday pada pukul 8:59 pagi, dan mendaratkan pesawat pada pukul 9:03 pagi tanpa roda pendaratan dikerahkan.

Pihak berwenang Jeolla Selatan menaikkan peringatan darurat ke tingkat tertinggi dan mengerahkan semua personel penyelamat dan polisi yang tersedia ke lokasi kecelakaan.

Penjabat Presiden Choi Sang-mok mendeklarasikan daerah Muan sebagai zona bencana khusus saat ia mengunjungi lokasi kecelakaan untuk menginstruksikan para pejabat agar mengerahkan segala upaya untuk operasi pencarian.

Choi juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada anggota keluarga yang ditinggalkan dan berjanji untuk menawarkan mereka semua bantuan pemerintah yang memungkinkan.

Choi juga mendeklarasikan masa berkabung nasional selama tujuh hari, yang berlaku mulai hari Minggu. Masa berkabung akan berlangsung hingga tengah malam pada hari Sabtu.

Kantor kepresidenan mengadakan pertemuan darurat para sekretaris utama pada hari sebelumnya dan memutuskan untuk mempertahankan sistem darurat 24 jam untuk tanggapan tepat waktu terhadap pencarian dan operasi lainnya.

Pada pertemuan tersebut, yang dipimpin oleh kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk, para pejabat juga membahas cara-cara untuk koordinasi antarlembaga terkait penyelidikan kecelakaan tersebut, serta dukungan medis dan lainnya.

Penjabat Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Lee Ho-young juga memerintahkan para pejabat untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia dan bekerja sama dengan pemadam kebakaran dan lembaga terkait lainnya untuk membantu upaya penyelamatan.

CEO Jeju Air, Kim E-bae menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa kepada anggota keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan berjanji untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada keluarga korban.

“Apa pun penyebabnya, saya bertanggung jawab penuh sebagai CEO,” kata Kim.

Jeju Air berjanji akan berupaya sekuat tenaga untuk mendukung keluarga yang ditinggalkan, baik secara finansial maupun lainnya, dengan mengacu pada rencana asuransi senilai US$1 miliar.

Kim kemudian pergi ke bandara Muan untuk meminta maaf kepada keluarga secara langsung, tetapi mendapat reaksi marah. (SP)

Related posts

Polisi : Pria Ngaku Dewa Matahari Dihentikan

Ester Minar

Polisi Nyamar Jadi Wartawan, PWI: Melanggar Kode Etik

Ester Minar

Viral! Wanita Hamil Pecah Ketuban Namun Dilarang ke RS Oleh Mertua

Ester Minar

Leave a Comment