Omah Demit kini tetap berdiri, meskipun dengan suasana yang semakin menyeramkan. Siapapun yang berani mendekat, konon akan merasakan sensasi aneh
SPcom JAKARTA – Di sebuah kawasan terpencil di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, berdiri sebuah bangunan mungil yang tak terlihat istimewa dari luar. Namun, bagi warga setempat, rumah tersebut bukan sekadar rumah biasa. Mereka menyebutnya sebagai Omah Demit—yang dalam bahasa Jawa berarti “Rumah Hantu”. Tempat ini menyimpan banyak kisah misteri yang membuat siapa saja yang mendengarnya merinding.
Omah Demit terletak di atas bukit kapur yang sunyi, sebuah lokasi yang telah lama dikenal sebagai kawasan pertambangan kapur zaman Belanda. Nama populer tempat ini adalah Bukit Patrum Photorium, yang meski tidak begitu familiar di telinga umum, menyimpan aura seram yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Yang membuat rumah ini lebih misterius adalah kenyataan bahwa tak ada jalan yang mengarah ke sana, membuatnya sulit diakses bahkan oleh mereka yang ingin mendekat. Terpencil dan terlupakan, rumah ini terkubur di antara tumpukan batu kapur, dengan rumput liar yang menjalar di sekelilingnya, menciptakan suasana yang makin angker.
Namun, Omah Demit ini bukan hanya sekadar bangunan tua. Dulu, rumah ini digunakan oleh Belanda untuk menyimpan bahan peledak—dinamit yang digunakan dalam proses penambangan kapur. Kekosongan yang ditinggalkan setelah Belanda pergi, ditambah dengan waktu yang berlalu, membuat rumah ini menjadi tempat yang kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Konon, sering terdengar suara-suara aneh dari dalam rumah ini, bahkan sesekali ada yang mengklaim melihat penampakan makhluk tak kasat mata di sekitar bangunan tersebut. Hardi, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa menurut kakek dan neneknya, Omah Demit adalah tempat yang digunakan Belanda untuk menyimpan dinamit dan alat peledak lainnya yang digunakan untuk memecah batuan kapur.
Keberadaan rumah ini kemudian menjadi saksi bisu dari sejarah panjang penjajahan Belanda di kawasan tersebut. “Menurut cerita dari orang tua kami, tempat ini digunakan untuk menyimpan bahan peledak yang digunakan untuk menambang kapur,” ujar Hardi.
Namun, kekosongan rumah ini seolah menyimpan lebih banyak rahasia. Banyak warga yang mengaku merasakan ada sesuatu yang tak terlihat di sekitar Omah Demit, seperti ada yang mengawasi dari balik kegelapan. Penampakan dan suara aneh kerap terdengar, bahkan seringkali mereka merasa diawasi oleh sesuatu yang tak tampak.
Bagi warga setempat, Omah Demit bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi juga simbol dari misteri dan kisah horor yang tak pernah bisa dilupakan. Sebuah rumah yang menunggu untuk membuka lebih banyak rahasia yang terpendam di dalamnya. (SP)