Sandekala digambarkan sebagai sosok perempuan menyeramkan dengan rambut panjang menjuntai dan wajah hancur
SPcom JAKARTA – Di tengah kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat Sunda, cerita tentang hantu Sandekala menjadi nasihat penting bagi anak-anak agar tidak bermain keluar rumah pada waktu magrib. Sandekala, yang digambarkan sebagai sosok perempuan menyeramkan dengan rambut panjang menjuntai dan wajah hancur, diyakini akan menculik anak-anak yang tetap bermain ketika azan berkumandang.
Sebenarnya, sosok ini merupakan mitologi sebagai media komunikasi antara orang tua dengan anak agar melaksanakan ibadah di jam tersebut. Ini sebagai upaya agar anak-anak terhindar dari dampak kesehatan, karena transisi waktu dari siang ke malam. Sosok Sandekala menjadi mitos turun-temurun yang terus disampaikan sebagai bentuk nasihat kepada para keturunan di bawahnya.
Mitos Sandekala mengakar kuat di kalangan masyarakat Jawa Barat.Namun, di balik cerita menyeramkan ini, ada makna yang lebih mendalam. Mitos ini bukan hanya untuk menakut-nakuti, tetapi juga sebagai cara untuk melarang anak-anak keluar rumah.
Bukan hanya itu. Sosok Sandekala juga digambarkan berwajah hancur, dengan pakaian yang serba hitam dan berukuran besar untuk menyembunyikan anak-anak. Biasanya, orang tua menceritakan bahwa anak-anak akan dibawa ke pohon besar di kuburan dan dikabarkan tidak bisa pulang lagi. Ini yang membuat anak-anak takut untuk keluar rumah saat azan magrib berkumandang.
Cerita Sandekala biasanya berkembang di wilayah perdesaan, dengan mayoritas wilayahnya masih dipenuhi hutan dan bukit. Subjek lokasi tersebut dikabarkan menjadi sarang dari hantu Sandekala yang turun saat magrib tiba. Pertandanya akan muncul berupa langit yang tiba-tiba gelap, lalu angin yang bertiup kencang lalu muncul sosok perempuan besar dari kejauhan dengan bayangan hitam.
Sampai saat ini, mitos hantu Sandekala masih dipercaya bagi banyak orang untuk menasehati anak-anak mereka agar tidak keluar di waktu maghrib. Agar terhindar dari marabahaya, anak-anak kemudian diminta untuk menjalankan salat dan membaca kitab suci Al Quran. (SP)