SPcom BOYOLALI – Seorang wanita yang bekerja sebagai buruh buruh pabrik tekstil asal Desa Penggung, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Tri Cahyaningsih (32), gagal menjadi pegawai negeri sipil (PNS) karena tinggi badannya kurang 0,5 cm dari syarat yang ditentukan, meskipun meraih nilai tertinggi dalam seleksi.
Tri mengikuti tes CPNS di Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah pada 2024 untuk formasi penjaga tahanan. Saat tes kesehatan, tinggi badannya tercatat 157,5 cm, sedangkan persyaratan minimum adalah 158 cm.
“Tes seleksi kompetensi dasar (SKD) pada Oktober, tes kesehatan November. Harusnya 158 cm, tetapi saat diukur saya hanya 157,5 cm. Kecewa sekali,” ujar Tri, Sabtu (22/2/2025).
Tri mengaku ini adalah kali kedua dirinya mendaftar CPNS setelah sebelumnya gagal pada 2017 meski telah mencapai tahap akhir seleksi.
“Harus gimana lagi, mungkin belum rezekinya. Ini saya daftar yang kedua. Dahulu juga gagal pada 2017, sebenarnya sudah tahap akhir,” kata ibu dua anak itu.
Dalam seleksi ini, Tri mencatatkan nilai tertinggi yakni 476 dari total 8.000 peserta perempuan. Suaminya, Wahyudi, juga mengaku kecewa, tetapi berusaha menerima keadaan.
“Sebenarnya kecewa, tetapi aturan tetap aturan. Saya sudah ikhlas dan legawa. Nanti kalau ada kesempatan, daftar lagi,” ujar Wahyudi.
Ia menyayangkan istrinya yang memiliki potensi besar, tetapi harus bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji setara UMR Boyolali.
“Sebenarnya saya menyayangkan istri yang memiliki potensi lebih, tetapi hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji UMR Boyolali,” kata Wahyudi. (SP)