SPcom MATARAM – Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Mataram dan sekitarnya melambung tinggi. Memasuki hari keempat Ramadhan, harga cabai rawit mencapai Rp 200 ribu per kilogram, membuat para pedagang dan konsumen semakin resah.
Tak hanya cabai rawit, harga bahan pokok lain juga mengalami kenaikan signifikan. Tomat yang sebelumnya dijual Rp 8 ribu kini mencapai Rp 15 ribu per kilogram, sementara minyak goreng curah naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Kondisi serupa terjadi di Pasar Keru, Lombok Barat. Mohini, salah satu pedagang, mengungkapkan harga cabai di pasar tersebut mencapai Rp 180 ribu per kilogram.
“Iya, sekarang sekilo Rp 180 ribu. Kalau beli seperempat kilo, harganya Rp 45 ribu,” ujar Mohini.
Menanggapi lonjakan harga cabai ini, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal atau biasa disapa Mik Iqbal menegaskan bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga di pasaran.
“Kita sudah melakukan rapat pendahuluan, dan masalah ini akan mendapat perhatian khusus,” ujarnya.
Pemprov NTB berencana melakukan intervensi pasar dengan mencari akar permasalahan lonjakan harga cabai.
Pemerintah akan menelusuri apakah kenaikan ini terjadi di tingkat distributor atau petani. Jika diperlukan, Pemprov NTB siap memberikan subsidi harga guna meringankan beban masyarakat.
“Semoga ini hanya anomali. Kita akan melihat lebih jauh situasinya,” kata Mik Iqbal.
Selain itu, dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan, telah diminta untuk turun tangan secara aktif dalam mengatasi persoalan ini.
“Mari berpuasa dengan tenang. InsyaAllah masalah cabai segera terselesaikan,” pungkasnya. (SP)