SPcom JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong peningkatan keterlibatan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagai bagian dari upaya mewujudkan kesetaraan, kemandirian, dan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh warga negara.
“Upaya melibatkan penyandang disabilitas dalam aktivitas sehari-hari harus terus kita dorong. Ini penting agar setiap warga negara dapat berkontribusi aktif dalam proses pembangunan,” kata Lestari dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).
Salah satu langkah konkret menuju inklusivitas dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan rencana pengaktifan taman-taman kota yang juga melibatkan penyandang disabilitas. Program pelatihan barista bagi penyandang disabilitas menjadi salah satu bentuk persiapan yang sudah dijalankan.
Namun, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020, dari sekitar 8 juta angkatan kerja penyandang disabilitas di Indonesia, hanya 9 persen yang terserap dalam dunia kerja formal.
Melihat fakta tersebut, Lestari yang akrab disapa Rerie, menilai masih banyak penyandang disabilitas yang belum mendapatkan akses pekerjaan yang layak. Ia pun mendorong agar pemerintah dan pemangku kepentingan segera mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi penyandang disabilitas untuk meningkatkan daya serap di dunia kerja.
“Kita perlu segera menghadirkan solusi nyata dan memastikan semua program ketenagakerjaan juga berpihak pada penyandang disabilitas,” ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II itu menekankan pentingnya ketersediaan data terpilah disabilitas guna menyusun kebijakan yang lebih akurat dan tepat sasaran.
“Dengan data yang terstruktur, kita bisa memahami lebih baik kebutuhan dan tantangan yang dihadapi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ucapnya.
Rerie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk memperluas ruang partisipasi bagi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Ia berharap, meningkatnya kepedulian dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam menciptakan ruang inklusif dapat mempercepat tercapainya keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.
“Dengan partisipasi yang lebih luas dari seluruh warga negara, kita bisa menghadirkan pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tutupnya.
