SPcom NTT – Warga pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan berbagai amunisi serta granat ketika mereka menggali lubang untuk membuat toilet pada Selasa, 1 April 2025. Penemuan tersebut terjadi di Hunian Sementara (Huntara) Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, dan dilakukan oleh Pius Kwuta.
Pius menemukan alat peledak tersebut pada kedalaman sekitar satu meter, yang membuatnya merasa terkejut dan khawatir bahwa benda-benda itu masih aktif dan berpotensi meledak.
“Tadi pagi pas gali lubang WC untuk kasih besar tiba-tiba temukan peluru dan granat” ucap Fans Kaha, salah satu penghuni Huntara.
Huntara tersebut dihuni oleh warga dari Desa Klatanlo, Dulipali, serta sebagian penduduk dari Desa Nawokote dan Boru.
Akibat penemuan ini, pengerjaan pelebaran galian toilet terpaksa dihentikan untuk sementara waktu. Sejumlah prajurit TNI kemudian dikerahkan untuk mengamankan bahan peledak dan sejumlah selongsong peluru yang ditemukan.
“Ada banyak peluru dan granat,” tambahnya.
Warga pengungsi menemukan ratusan butir peluru dan granat yang diduga masih aktif. Pius Kwuta, salah satu pengungsi, menjelaskan bahwa ketika ia menggali tanah, sebuah peluru meledak akibat terkena besi linggis yang digunakan untuk mengeruk pada kedalaman sekitar satu meter. Ia segera melaporkan kejadian tersebut kepada anggota TNI dan polisi.
“Sempat meledak terkena tikaman linggis, saat dilihat ternyata peluru. Syukur bukan granat yang meledak,” ungkapnya.
Peluru dan granat yang ditemukan dalam kondisi berkarat dan tertutup lumpur. Anggota TNI kemudian mengangkut barang-barang tersebut dan meletakkannya di atas karung putih.
Kasi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, menginformasikan bahwa total yang berhasil diamankan adalah 393 butir peluru dan 16 granat. (SP)