SPcom Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, melepas 1.090 prajurit yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL ke Lebanon, Rabu (9/4).
Upacara pelepasan keberangkatan tersebut berlangsung di Lapangan PRIMA Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/4).
Dalam amanatnya, Jenderal TNI Agus menyebut keterlibatan TNI dalam operasi perdamaian dunia bukan semata sebagai misi militer, melainkan juga misi kemanusiaan dan diplomasi Indonesia di tingkat global.
Agus juga mengingatkan soal ketegangan konflik antara Hizbullah dan Israel yang makin meningkat. Hal itu pun juga mempengaruhi wilayah penugasan para prajurit tersebut.
“Eskalasi konflik antara Hizbullah dengan Israel akhir-akhir ini semakin meningkat ketegangan. Ini sangat berpengaruh pada wilayah Lebanon Selatan yang akan menjadi medan penugasan Anda,” kata Agus dalam amanatnya, Rabu (9/4).
“Apabila eskalasi ancaman semakin meningkat dan diharuskan meninggalkan daerah operasi, lakukan rencana kontingensi yang disiapkan oleh PBB,” jelas dia.
Agus juga menekankan bahwa keterlibatan Indonesia dalam misi UNIFIL dimulai dengan pengiriman kontingen Garuda ke Lebanon tahun 2006.
Sejak saat itu, kata dia, kontingen Garuda TNI telah membangun tradisi sebagai kontingen perdamaian berprestasi di misi UNIFIL.
Dengan begitu, Agus pun menekankan kepercayaan PBB kepada Indonesia dalam pengiriman pasukan untuk misi perdamaian di Lebanon tersebut juga menunjukkan bukti pengakuan terhadap prajurit TNI.
“Kepercayaan yang diberikan PBB kepada Indonesia untuk secara berkelanjutan mengirimkan satgas dalam operasi perdamaian dunia adalah bukti pengakuan dunia terhadap profesionalisme disiplin dan dedikasi prajurit TNI,” tuturnya.
Untuk itu, Agus pun mengingatkan kepada prajurit TNI bahwa tugas yang diemban tersebut adalah amanah yang mesti dijaga dengan baik. Ia juga meminta agar prajurit menjaga nama baik TNI dan Indonesia di hadapan komunitas internasional.
“Tunjukan sikap profesional loyal dan patuhi setiap aturan yang berlaku dalam misi UNIFIL, bangun dan jalin komunikasi serta kerja sama yang baik dengan pasukan dari negara lain serta masyarakat setempat,” pesan Agus.
“Saya minta dalam melaksanakan tugas faktor keamanan menjadi prioritas utama, pertahankan kewaspadaan setiap saat, serta pahami dan kuasai kondisi daerah operasi, prosedur keamanan dalam setiap kegiatan, serta laporkan secara cepat setiap perkembangan yang terjadi,” pungkasnya.
Adapun sebanyak 1.090 prajurit yang dikirimkan ke Lebanon terdiri dari 7 satgas, yakni Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-S UNIFIL, Satgas Force Headquarter Support Unit TNI Konga XXVI-Q UNIFIL, Satgas Military Police Unit TNI Konga XXV-Q UNIFIL, Satgas Military Community Outreach Unit TNI Konga XXX-O UNIFIL, Satgas Civil Military Coordination TNI Konga XXX-O UNIFIL, Satgas Hospital TNI Konga XXIX-P UNIFIL, dan Satgas Milstaff Seceast TNI Konga Unifil. (SP)