SPcom JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid (HNW) mendorong pesantren-pesantren di bawah naungan Majelis Pesantren Ma’had Dakwah Indonesia (MPDI) untuk memperkuat sinergi dengan lembaga kemanusiaan atau NGO pro-Palestina. Kolaborasi ini dinilai penting, tidak hanya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan wawasan santri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pesantren memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa. Sinergi dengan NGO seperti KNRP, BSMI, dan Adara bisa memperkuat peran pesantren dalam isu kemanusiaan global, sekaligus memberi manfaat nyata bagi Palestina dan Indonesia,” ujar Hidayat saat menerima perwakilan MPDI dan NGO di Ruang Rapat Pimpinan MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Pertemuan itu dihadiri Ketua Umum MPDI KH Ayi Abdul Rosyid, perwakilan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Muqoddam Cholil, Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) M. Jazuli Ambari, dan Direktur Utama Adara Relief International Maryam Rachmayani.
Hidayat menegaskan bahwa keterlibatan pesantren dalam isu Palestina adalah bagian dari warisan sejarah. Ia mengingatkan bahwa sejak 1938, para ulama besar Indonesia seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Wahab Chasbullah telah mengeluarkan fatwa untuk membantu Palestina—baik melalui doa (Qunut Nazilah) maupun donasi.
“Dukungan pesantren kepada Palestina adalah kelanjutan dari tradisi luhur. Ini bukan hal baru, apalagi terorisme. Para kiai yang mendukung Palestina adalah Pahlawan Nasional,” tegasnya.
Menurut HNW, keterlibatan pesantren dalam isu-isu global seperti Palestina akan memperluas wawasan santri dan memperkuat semangat perjuangan mereka. Dengan demikian, santri tidak hanya memiliki pemahaman agama yang kuat, tetapi juga kepedulian sosial dan global.
Ketua Umum MPDI KH Ayi Abdul Rosyid menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 216 pesantren anggota MPDI di seluruh Indonesia. Selama ini, mereka telah aktif menggalang dana kemanusiaan untuk Palestina secara mandiri.
“Ke depan, kami ingin memperkuat koordinasi dan kerjasama yang lebih intens dengan NGO kemanusiaan seperti KNRP, BSMI, dan Adara agar penyaluran bantuan dari pesantren lebih optimal dan terarah,” jelasnya.
Langkah sinergis ini diharapkan mampu memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan kepedulian kemanusiaan yang berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
