SPcom BENGKULU — Terhambatnya pelayaran dari Bengkulu ke Pulau Enggano akibat pendangkalan alur laut di Pelabuhan Pulau Baai tidak menyurutkan upaya distribusi logistik ke wilayah terluar tersebut.
Pada Senin, 14 April 2025, bantuan logistik berupa sembako berhasil dikirim menggunakan kapal nelayan KM LLB 055 dari Dermaga Langlang Buana, Pulau Baai, Bengkulu.
Pendangkalan dan cuaca buruk yang berlangsung lebih dari sebulan membuat kapal feri dan perintis tak bisa beroperasi, sehingga pasokan kebutuhan pokok warga Enggano terganggu.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menginisiasi pengiriman logistik menggunakan kapal nelayan sebagai alternatif transportasi.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, secara simbolis melepas kapal pengangkut bantuan yang terdiri dari 16 ton beras CPP (bantuan Pemprov Bengkulu), 200 dus mi instan (bantuan BPBD Provinsi). Selain itu ada dua ton gula pasir, dua ton minyak goreng, dan 200 karpet telur ayam.
Pengamanan dan pendampingan distribusi dilakukan oleh personel Koramil 423-06/Enggano, bersama Dinas Ketahanan Pangan, BPBD Bengkulu Utara, Tripika Kecamatan Enggano, dan personel Pos AL Enggano yang ikut berlayar hingga ke lokasi.
Dandim 0423/Bengkulu Utara, Letkol Kav Aidil Hajri, membenarkan pengerahan dua personel Koramil untuk mendampingi pengiriman hingga ke kantor Kecamatan Enggano.
“Kehadiran TNI adalah bentuk pengabdian kami kepada bangsa dan negara, sekaligus memastikan bantuan tiba dan tersalurkan tepat sasaran,” ujarnya.
Sesampainya di Enggano, beras dan mi instan akan langsung didistribusikan kepada warga. Sementara bahan pokok lainnya akan dijual melalui operasi pasar murah untuk meringankan beban masyarakat.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antari nstansi dan semua pemangku kepentingan mampu menjawab tantangan distribusi logistik di wilayah-wilayah terluar Indonesia seperti Pulau Enggano.