SPcom SHENZHEN – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno memenuhi undangan resmi dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Komite Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC) Kota Shenzhen, Lin Jie. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya di bidang teknologi dan pengembangan kota cerdas.
Shenzhen dikenal sebagai salah satu pusat industri teknologi terbesar di China, rumah bagi raksasa global seperti Huawei, BYD, dan Tencent. Kota ini bahkan dijuluki sebagai “Silicon Valley-nya China” karena akselerasi luar biasa dalam bidang teknologi informasi dan industri digital.
“Kami berdiskusi bagaimana kemajuan pesat teknologi di Shenzhen bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia, terutama dalam mendorong industrialisasi berbasis teknologi yang menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Eddy Soeparno dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini menilai perkembangan Shenzhen yang dulunya kalah dari Hongkong kini justru melesat jauh berkat keberpihakan kebijakan Pemerintah China yang fokus membangun kota ini sebagai pusat teknologi dan inovasi.
“Dulu Hongkong dianggap lebih maju. Tapi dengan strategi yang tepat, Shenzhen kini melampaui Hongkong dan Macau dalam sektor teknologi dan finansial. Ini bisa jadi pelajaran berharga bagi Indonesia,” jelasnya.
Dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Eddy menyebutkan adanya kerja sama antara Otorita IKN dan Pemerintah Shenzhen untuk membangun kota masa depan yang berbasis teknologi hijau dan ramah lingkungan.
“Shenzhen kini menjadi salah satu dari 10 pusat keuangan global dan kota pintar terbaik di China. Kolaborasi dengan Indonesia, khususnya dalam membangun IKN sebagai smart city berbasis energi terbarukan, sangat potensial untuk diwujudkan,” kata Wakil Ketua Umum PAN itu.
Sebagai Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi investasi, hilirisasi, ESDM, dan lingkungan hidup, Eddy menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kerja sama internasional yang berorientasi pada penguatan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Kerja sama dengan kota-kota seperti Shenzhen membuka peluang besar bagi Indonesia dalam transformasi teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan mewujudkan pembangunan kota berwawasan lingkungan,” pungkasnya.