SPcom JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyampaikan pesan kuat tentang peran perempuan sebagai pilar utama perubahan.
Pada audiensi bertema “Kartini Masa Kini: Meretas Batas, Menginspirasi Negeri”, Ibas menegaskan bahwa perempuan Indonesia merupakan Kartini masa lalu, masa kini, dan masa depan yang memiliki peran aktif dalam membangun diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
Dalam sambutannya yang energik, Ibas mengajak seluruh perempuan untuk terus memberikan cahaya dan inspirasi bagi negeri.
“Selamat Hari Kartini! Dari 133 juta perempuan di Indonesia, kalian adalah representasi kekuatan dan harapan bangsa. Jadilah penggerak, bukan sekadar objek, dan teruslah menorehkan prestasi,” ujarnya.
Menurutnya, sosok Kartini yang diwakili oleh ibunya (almarhumah Ibu Ani Yudhoyono), istrinya (Aliya Baskoro Yudhoyono), dan putri-putrinya merupakan simbol perjalanan perempuan Indonesia dalam membangun masa depan yang gemilang.
Ibas menekankan bahwa peran perempuan telah meluas jauh melebihi ranah keluarga, mencakup berbagai bidang seperti seni, politik, pendidikan, dan industri kreatif.
“Sejarah mencatat betapa perempuan tidak hanya menjadi tumpuan dalam kehidupan pribadi, tetapi juga penggerak difusi perubahan di seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kesetaraan di hadapan hukum telah diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1, yang memastikan bahwa setiap warga negara, tanpa melihat gender, diperlakukan secara setara.
Mengusung semangat RA Kartini melalui kutipan “Habis Gelap Terbitlah Terang”, Ibas mengajak perempuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kepahlawanan dan memperteguh kolaborasi antar generasi.
“Dengan semangat ‘Aku Mau’, perempuan dapat menjalin kerja sama yang menghasilkan aksi nyata dalam setiap aspek kehidupan—mulai dari seni, ruang kelas hingga media sosial. Yang pada akhirnya menjadi mesin kemajuan bangsa,” jelasnya.
Tissa Biani, salah satu peserta acara, menyampaikan apresiasinya terhadap peran perempuan di industri perfilman Indonesia, sambil menyerukan dukungan regulasi pemerintah agar semakin mengakomodir keseimbangan antara profesionalisme dan ruang aman bagi perempuan.
Mengakhiri sambutannya, Edhie Baskoro menguatkan kembali ajakan untuk bersatu, berkolaborasi, dan mendorong gerakan kecil yang konsisten agar menghasilkan perubahan besar.
“Kesuksesan adalah hasil dari usaha kecil yang diulang setiap hari. Bersama, mari kita membangun Indonesia yang lebih cerah dan bermakna,” pungkasnya.