Konon, Aura karismatik dan spiritual Sunan Kalijaga mampu membuat siapa saja kagum, bahkan ratu gaib sekelas Nyi Roro Kidul
SPcom JAKARTA – Di antara gemuruh ombak Pantai Selatan yang terkenal angker, ada satu kisah cinta legendaris yang sampai hari ini masih jadi bahan bisik-bisik warga pesisir Jawa. Bukan kisah cinta biasa, tapi tentang dua sosok yang masing-masing punya kekuatan spiritual luar biasa, yaitu Sunan Kalijaga, sang wali penyebar Islam di tanah Jawa, dan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan yang penuh misteri.
Kisah unik ini mungkin nggak ditemukan di buku sejarah resmi, tapi sudah turun-temurun diceritakan lewat mitos, legenda, dan cerita rakyat. Cerita dimulai saat Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran yang masih memegang teguh ajaran leluhurnya, menolak ajakan masuk Islam dari Sunan Gunung Jati. Konflik pun meledak, bukan cuma di antara kerajaan, tapi juga di hati masyarakat yang terpecah antara kepercayaan lama dan ajaran Islam. Karena pendekatan halus nggak mempan, akhirnya Sunan Kalijaga dikirim jadi utusan.
Tapi, Prabu Siliwangi bukan lawan biasa, dan pasukan Cirebon pun sempat keok. Di sinilah, masuk nama besar Nyi Roro Kidul. Ternyata, satu-satunya senjata yang bisa mengalahkan Prabu Siliwangi adalah tombak sakti milik Ratu Pantai Selatan itu, yaitu Tombak Tareraso. Sunan Kalijaga pun pergi ke Pantai Selatan demi mendapatkan tombak sakti itu. Tapi yang tidak dia duga, Nyi Roro Kidul ternyata udah lama naksir berat sama sang Sunan.
Maklum, seperti dilansir indozone. id, aura karismatik dan spiritual Sunan Kalijaga memang bikin siapa saja kagum, bahkan ratu gaib sekelas Nyi Roro Kidul. Alih-alih langsung memberi tombak, Nyi Roro Kidul malah kasih syarat yaitu dia mau menikah dulu sama Sunan Kalijaga. maharnya pun luar biasa yaitu tasbih kecubung wulung yang cuma bisa didapat dari Laut Merah. Sebuah ujian cinta sekaligus ujian spiritual yang nggak sembarangan.
Sunan Kalijaga pun bertafakur di Gunung Cermai. Malam demi malam dia habiskan dalam doa, sampai akhirnya datang tiga sosok dari bangsa halus seperti Sang Hyang Raja Sontoh, Sang Hyang Ratu Rangga, dan Sang Hyang Si Walikah. Mereka membawanya ke Laut Merah, tempat ia akhirnya mendapatkan tasbih kecubung wulung dari peti pusaka milik Ratu Bilqis Tasbih itupun akhirnya jadi mahar pernikahan Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul. Tapi ingat, ini bukan cinta buta. Semua dilakukan demi misi dakwah dan menyatukan kekuatan spiritual untuk kebaikan.
Setelah menikah, Nyi Roro Kidul menyerahkan tombak sakti Tareraso. Tapi belum selesai sampai situ. Tombak itu lalu dimodifikasi oleh Sunan Gunung Jati menjadi tombak agung dengan sembilan cabang yang dinamakan Cakra Langit. Dengan pusaka ini, Sunan Kalijaga akhirnya bisa menaklukkan Prabu Siliwangi dalam perang tanding selama tujuh malam. Pertarungan epik itu menandai berakhirnya konflik besar dan jadi titik penting penyebaran Islam di Jawa. (SP)